DISWAYJATENG, PEMALANG - Murahnya harga tomat, membuat petani banyak yang rugi. Bahkan, petani menjual tomat dengan cara pembeli petik sendiri atau diberikan secara gratis. Untuk pembeli yang membeli sayuran lainnya di laham tersebut.
BACA JUGA: Meriah, 1.300 Peserta Ramaikan Gebyar PAUD Kota Tegal
Nelly, petani di Desa Cibuyur, Kecamatan Warungpring mengatakan, tomat harganya hancur dan rugi. Kalau dipanen maka akan semakin rugi, karena ada tambahan untuk biaya. Sehingga dibiarkan saja bahkan pembeli bisa petik sendiri di kebun.
BACA JUGA:KPU Kabupaten Pemalang Resmi Tetapkan DCT Pemilu Tahun 2024
"Yang mau tomat bisa petik sendiri dan gratis untuk pembeli yang membeli sayuran lain di kebun ini," katanya.
Panen tomat cukup melimpah dan stoknya masih banyak. Di pohon saja tomat masih tampak segar, meskipun lahan mengering karena kekurangan air. Tomat kualitasnya juga bagus, sayang harga murah tidak mendukung keuntungan bagi petani.
BACA JUGA:Pemkab Tegal Lolos Uji Publik KIP Award Jateng Tahun 2023
"Harga Tomat Rp2.000 per kilogram, itu murah sekali sehingga tidak dipanen tapi pembeli bisa petik sendiri," jelasnya.
Saat ini lahan tomat makin kering, walaupun sudah hujan tapi intensitasnya masih rendah. Petani berharap harga tomat bisa naik, apalagi di lahan masih banyak agar petani dapat keuntungan yang semestinya, terlebih perawatan tomat tidak mudah seperti sayuran lain.