DISWAYJATENG.ID - Hayooo ngaku siapa yang suka mengkhayal? Mengkhayal, apalagi tentang hal hal baik, emang bisa bikin kita jadi senang meski sesaat.
Namun, kebiasaan mengkhayal itu juga enggak baik buat kesehatan mental kita, lho!Berikut beberapa efek negatif mengkhayal buat kesehatan mental kita
Dilansir dari beberapa sumber, berikut 7 dampak negatif terlalu sering mengkhayal:
1. Kurang Produktif
Dampak negatif pertama dari kebiasaan sering mengkhayal adalah "Kurang Produktif".
Sering mengkhayal dapat mengurangi tingkat produktivitas karena waktu yang seharusnya digunakan untuk melakukan tugas-tugas penting malah teralihkan ke dalam khayalan.
Contohnya, bayangkan seseorang yang seharusnya menyelesaikan proyek penting di tempat kerjanya.
Namun, karena sering terjebak dalam khayalan tentang skenario yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaannya, ia mengalami kesulitan untuk fokus dan bekerja dengan efektif.
Akibatnya, proyek tersebut tertunda atau tidak selesai sesuai tenggat waktu yang ditetapkan.
2. Stres dan Kecemasan
Dampak negatif kedua adalah "Stres dan Kecemasan". Berlebihan dalam mengkhayal dapat memicu tingkat stres dan kecemasan yang lebih tinggi, karena pikiran yang tidak nyata dapat mempengaruhi perasaan dan emosi seseorang.
Ketika pikiran terlalu sering melayang jauh ke dalam khayalan, seseorang dapat merasa terputus dari realitas.
Hal ini bisa menciptakan kecemasan karena seseorang mungkin khawatir tentang hal-hal yang tidak nyata atau tidak mungkin terjadi.
Fokus yang berlebihan pada khayalan juga dapat menghasilkan perasaan terisolasi dari dunia sekitarnya, yang pada gilirannya dapat meningkatkan tingkat stres.
BACA JUGA:Ketahui 6 Minuman yang 'Haram' Diminum Penderita Hipertensi, Bisa Bikin Tambah Parah!
3. Gangguan Tidur
Terlalu banyak mengkhayal atau terjebak dalam pikiran yang tidak nyata bisa mengganggu pola tidur seseorang dan menyebabkan masalah tidur seperti kesulitan tidur atau bangun-bangun di tengah malam.
Contohnya, jika seseorang terus-menerus terjaga larut malam karena merenungkan khayalan atau skenario yang tidak nyata, hal ini bisa mengganggu ritme sirkadian tubuh dan mengacaukan waktu tidur yang sehat.
Masalah tidur akibat terlalu banyak mengkhayal dapat berdampak pada kualitas tidur secara keseluruhan, menyebabkan rasa lelah dan kelelahan di siang hari, serta mengganggu fungsi kognitif dan emosional.
4. Kurang Sosialisasi
Terlalu sering terjebak dalam dunia khayalan bisa mengurangi waktu yang seharusnya digunakan untuk berinteraksi sosial dengan orang di sekitar, sehingga mempengaruhi hubungan dan interaksi sosial seseorang.
Contohnya, seseorang yang menghabiskan sebagian besar waktunya untuk mengkhayal di dalam kamarnya mungkin enggan untuk berpartisipasi dalam acara sosial dengan teman-teman atau keluarga.
Mereka bisa melewatkan kesempatan untuk menjalin hubungan yang lebih mendalam dan bermakna dengan orang lain.
Selain itu, ketika mereka hadir dalam situasi sosial, mungkin sulit bagi mereka untuk berbicara atau berinteraksi dengan nyaman karena kepala mereka masih tertuju pada dunia khayalan.
5. Menurunkan Percaya Diri
Terlalu sering mengkhayal bisa merusak rasa percaya diri karena fokus yang berlebihan pada dunia khayalan dapat membuat seseorang merasa tidak cukup baik atau kompeten dalam kehidupan nyata.
Contohnya, seseorang yang terlalu sering berfantasi tentang memiliki penampilan yang sempurna dan kehidupan yang glamor dapat merasa tidak puas dengan penampilan dan kehidupan mereka sendiri.
Ini dapat merusak rasa percaya diri mereka dan membuat mereka merasa tidak cukup baik dalam menjalani kehidupan nyata.
BACA JUGA:Selain Makanan Pedas, 7 Makanan Ini dapat Menyebabkan Asam Lambung Naik
6. Kehilangan Waktu
Terlalu banyak waktu yang dihabiskan dalam khayalan dapat mengakibatkan kurangnya waktu yang bisa digunakan untuk hal-hal produktif atau penting dalam kehidupan nyata.
7. Mengabaikan Tanggung Jawab
Terlalu banyak terfokus pada khayalan bisa menyebabkan seseorang mengabaikan tanggung jawab yang seharusnya dilakukan, seperti pekerjaan, kewajiban, atau tugas-tugas lain dalam kehidupan sehari-hari.(*)