“Sehingga upaya mengoptimalkan cakupan dan layanan program KB (Keluarga Berencana) masih harus ditingkatkan,” kata Suspriyanti.
Di sisi lain, pihaknya menyadari ada persoalan terkait kasus kematian bayi di Kabupaten Tegal yang meskipun mengalami penurunan setiap tahunnya, tapi upaya untuk mencegahnya harus terus dikedepankan.
Berdasarkan laporan Dinkes tahun 2022 tercatat angka kematian bayi baru lahir usia 0-28 hari di Kabupaten Tegal mencapai 4,3 persen dengan penyebab utamanya berat badan bayi rendah.
BACA JUGA:Ibu Hamil Sebaiknya Hindari Pantangan Ini, Para Suami Wajib Tahu
“Hal ini tentu menjadi perhatian kita untuk mengatasi permasalahan ini. Tapi permasalahannya tidak cukup sampai bayi lahir saja, permasalahan lain yang perlu diperhatikan ialah bagaimana bayi atau anak dalam perkembangannya ini tidak mengalami kekurangan gizi yang berakibat stunting,” paparnya.
Menurut Suspri, PUS terutama ibu harus mengerti pola asuh anak yang ideal, mengetahui menu makan anak dengan gizi seimbang.
"Silahkan setiap PUS berdiskusi dengan para ahlinya," pesannya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal Ruszaeni mengatakan dengan mengikuti workshop ini, PUS dapat memahami serta mampu menyiapkan diri untuk kehamilan yang sehat.
Penyelenggaraan workshop ini sekaligus juga bagian dari upaya preventif pencegahan stunting.