5. Penyajian Tradisional
Kue Putu seringkali dijual oleh pedagang keliling yang membawa alat khusus berbentuk tabung bambu untuk mengukus kue di tempat.
BACA JUGA:Kelezatan Cuanki Bikin Ketagihan, Wah Ternyata Ini 6 Filosofinya, Simak!
Kue Putu ini juga biasanya disajikan dalam kantong daun pisang untuk memberikan sentuhan tradisional dalam penyajiannya.
6. Makna Simbolis
Kue Putu juga memiliki makna simbolis dalam budaya Indonesia. Dalam beberapa acara adat, kue ini sering menjadi bagian dari seserahan atau pemberian sebagai tanda ucapan terima kasih atau penghormatan kepada orang-orang yang dihormati.
Ciri khas kue Putu ini menjadikan hidangan ini unik dan istimewa dalam dunia kuliner Indonesia. Rasanya yang lembut, aroma pandan yang segar, dan isian kelapa manis membuat kue Putu menjadi favorit di kalangan banyak orang, baik sebagai camilan sehari-hari maupun dalam acara-acara spesial.
Proses Pembuatan Kue Putu
Pembuatan kue Putu adalah proses yang unik dan menarik. Adonan untuk kue ini terbuat dari campuran tepung beras, kelapa parut, dan gula merah yang dicampur menjadi satu.
Setelah itu, adonan dimasukkan ke dalam cetakan berbentuk tabung yang terbuat dari bambu atau logam, yang kemudian dimasak dengan cara dikukus.
Setelah matang, kue Putu memiliki bentuk yang menarik seperti tabung atau silinder kecil. Biasanya, kue ini diisi dengan parutan kelapa yang manis dan memiliki warna yang mencolok dari gula merah.
Cita Rasa dan Pelengkap
Kue Putu memiliki cita rasa yang lembut dan manis. Aroma gula merah dan kelapa yang segar menyatu dengan sempurna, menciptakan harmoni rasa yang menggoda selera.
Biasanya, kue Putu disajikan dengan tambahan daun pandan yang memberikan aroma khas dan menyegarkan. Kue ini dapat dinikmati dengan gigitan kecil, dan seringkali menjadi hidangan yang populer dalam acara-acara keluarga atau perayaan tradisional di Indonesia.
Kue Putu dalam Budaya Indonesia
Kue Putu bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga bagian dari budaya dan tradisi Indonesia. Hidangan ini seringkali dijual oleh pedagang keliling yang membawa alat khusus berbentuk tabung bambu untuk mengukus kue di tempat.