Museum Blanco Bali: Sejarah Mahakarya Keindahan Pelukis Internasional

Jumat 28-07-2023,00:31 WIB
Reporter : Dimas Hadi Ibrahim
Editor : Dimas Hadi Ibrahim

DISWAYJATENG.IDBali bukan hanya terkenal dengan wisata pantai maupun pegunungan saja, akan tetapi ada salah satu museum yang harus kalian kunjungi ketika datang ke Bali.

Hal tersebut karena tempat ini menyuguhkan berbagai mahakarya yang sangat bagus untuk kita lihat yang akan membuat kita takjub akan hasil dari mahakarya pelukis Internasional.

Tempat ini juga sangat cocok jika kalian mengajak anak tercinta karena untuk menambah wawasan serta pola pikirnya agar dapat berkembang dengan baik dengan mengetahui sejarah.

Sampai saat ini Pulau Dewata masih menjadi destinasi impian bagi semua para wisatawan dari seluruh penjuru nusantara bahkan hingga sampai ke seluruh penjuru dunia. Biasanya liburan ke Bali akan dipenuhi dengan pantai dan pantai, tetapi untuk kali ini kita tidak akan menjelajah pantai melainkan menjelajah ke sebuah museum.

Kawasan museum ini cukup menarik hal tersebut karena banyak para wisatawan akan disuguhkan dengan berbagai macam karya seni berupa lukisan-lukisan menarik. Maha karya kelas atas yang pasti akan menghadirkan decak kagum dan Museum ini bernama Blanco Renaissance.

Mungkin bagi sebagian wisatawan masih asing mendengar nama museum ini, tetapi harap maklum saja karena pamor dari tempat ini memang masih kalah dengan beberapa objek wisata yang lainnya.

Berikut adalah informasi tentang wisata di Museum Blanco Bali ini, antara lain:

Profil Museum Blanco

Nama pemilik dari objek wisata ini adalah Mario Antonio Blanco, dan dia lahir di Manila, Filipina, 15 September 1912. Sejak umurnya masih 5 tahun, Blanco sudah menunjukkan kecintaannya terhadap dunia seni bahasa dan juga sastra dan tidak jarang anak sekecil itu mencoba berkreatifitas di bidang yang disukainya.

Kecintaannya terhadap dunia seni dan sastra mengantarkannya kedalam sebuah keahlian dalam berbahasa. Tidak tanggung-tanggung Blanco mampu berbicara dalam 5 bahasa sekaligus, yaknni seperti bahasa Indonesia, Prancis, Spanyol, Tagalog, dan bahasa Daerah Bali.

Dalam perjalanannya menjadi seorang pelukis Blanco melukis bentuk lekuk tubuh perempuan dan sembari melakukan pembelajaran lebih mengenai dunia melukis, hingga beliau memutuskan untuk menetap di Bali pada 1952.

Keinginannya memiliki sebuah museum pun hampir terwujud, yakni dimana raja ubud pada waktu itu memberikan Blanco sebuah tanah di Campuan, ubud yang dipergunakan sebagai rumah sekaligus studio untuk melukis.

Pada 1953 Balnco pun menikah dengan seorang perempuan penari Bali, dan hidup yang ia jalani dengan melukis dan lukisan tersebut diperuntukkan untuk sebuah museum yang sudah ia persiapkan sejak lama. Sayangnya sebelum peresmian pembukaan museum Blanco sudah terlebih dahulu meninggal.

Banyak sekali penghargaan yang di dapat selama hidupnya dan penghargaan tersebut datang dari Presiden Soekarno, Presiden Soeharto.

Selain itu penghargaan internasional juga didapatnya melalui raja dari negara tetangga Kamboja dari penyanyi Michael Jackson dan raja raja Spanyol.

Alamat dan Petunjuk Jalan Menuju Museum Blanco

Untuk lokasi kawasan ini berada di Jalan raya penestanan No. 8, Desa Campuhan, Sayan, Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali. Jarak dari Bandar Udara Ngurah Rai Bali Jaraknya 38 km atau bisa membutuhkan waktu kurang lebih 1 jam 22 menit.

Bagi para pengunjung bisa menggunakan rute, dari Jalan By Pass Ngurah Rai menuju, Jalan Raya Batubulan, -Jalan Raya Singapadu, Jalan Raya Kangetan Jlana Campuhan III di seingakerta.

Kemudian ambil jalan menuju museum di Jalan Raya Penestanan di Sayan.

BACA JUGA:Ini Dia 4 Daya Tarik yang Ada di Wisata Pantai Amed Bali

Demikian itulah pembahasan kita mengenai sejarah mahakarya yang ada di Museum Blanco Bali, semoga bermanfaat. (*)

Kategori :