DISWAYJATENG.ID – Saat ini sudah beberapa minggu terakhir udaranya memang terasa dingin apalagi pada saat menjelang subuh itu kalau kita rasakan memanglah sangat dingin sehingga kita seakan-akan ingin menutupi tubuh ini dengan selimut yang tebal.
Udara yang begitu dingin dan siang harinya panas matahari yang begitu terasa bisa mengakibatkan bibir ini terasa pecah-pecah yang terkadang orang mengatakan kekurangan vitamin C atau sariawan.
Tentang fenomena Aphelion ini, istilah yang sedang mencuri perhatian di Indonesia, begitu mengundang decak kagum dan kekhawatirannya sekaligus.
Apalagi kabar yang beredar pada masyarakat saat ini memang cukup mengkhawatirkan, dengan klaim bahwa fenomena ini mengakibatkankan cuaca yang dingin di negeri ini. Tapi, apakah benar begitu?
BACA JUGA: Minuman Segar Ini hanya ada Di Tegal Pas saat cuaca Panas, Nomor 2 Rasanya Mak nyus
Fenomena Aphelion yang Menyebabkan Cuaca Dingin di Indonesia Saat Ini , Simak Penjelasannya
Aphelion itu sebetulnyanya merupakan fenomena astronomis yang hadir sekali dalam setahun, yang menghampiri kita pada sekitar bulan Juli. Namun, sayangnya, tidak sepenuhnya itu benar bahwa kehadiran Aphelion ini berhubungan dengan cuaca dingin yang kita rasakan di bulan Juli.
Apabila kita berbicara tentang suhu udara yang begitu dingin di Indonesia pada periode bulan Juli, BMKG menegaskan bahwa fenomena ini sebenarnya merupakan hal yang lumrah terjadi, terutama di bulan-bulan puncak yaitu musim kemarau (Juli – September).
Pada saat ini, Indonesia sedang mengalami musim kemarau, dan wilayah Pulau Jawa sampai Nusa Tenggara Timur itu berada di bawah pengaruhnya.
Benua Australia tengah mengalami musim dingin
Pada periode ini, angin bertiup dari arah timur-tenggara, membawa hembusan dari Benua Australia. Jadi, apa hubungannya dengan Australia? Karena , di bulan Juli, Australia tengah mengalami musim dingin.
Tingginya tekanan udara di wilayah Australia ini menyebabkan aliran massa udara dari sana menuju Indonesia, yang dikenal sebagai Monsoon Dingin Australia.
Dan selama perjalanan, massa udara ini melewati perairan Samudra Indonesia yang mempunyai suhu permukaan laut yang relatif lebih dingin, serta mengakibatkan suhu di beberapa wilayah di Indonesia, terutama di sebelah selatan khatulistiwa seperti Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara, terasa lebih dingin.
BACA JUGA: Waspada ! BMKG Memprediksi Cuaca Ekstrem di Jateng dalam Tiga Hari ke Depan
Selain daripada itu, langit yang cerah tanpa banyak awan (clear sky) menyebabkan radiasi panas balik gelombang panjang langsung terpancar ke luar atmosfer, membuat udara di dekat permukaan terasa lebih dingin, khususnya pada malam hingga pagi hari.