Heboh 254 SD di Batang Kekurangan Murid, Satu SDN Tidak Ada Murid Baru Satupun

Sabtu 22-07-2023,11:05 WIB
Reporter : Novia
Editor : M Sekhun

BATANG , DISWAY JATENG - Sebanyak 254 dari 452 SD Negeri di Batang belum memenuhi kuota Rombel. Bahkan satu diantaranya, yakni SDN Kranggan 01 Kecamatan Tersono tidak memiliki murid baru sama sekali.

 

Plt Kepala Disdikbud Batang Bambang Suryantoro S menyebut, selain SDN Kranggan 01, juga ada SDN Sijono Kecamatan Warungasem yang hanya memiliki 3 siswa.  

 

”Jumlah idealnya satu Rombel SD itu diisi 30 siswa. Nah untuk tahun ajaran baru ini ada 254 SD yan belum memenuhi target tersebut,” jelas Bambang didampingi Kabid Pembinaan SD Yulianto saat diwawancarai, kemarin .

 

Untuk menyikapi hal tersebut, pihaknya turut menyiapkan sejumlah solusi. Salah satunya Disdikbud Batang pun akan melakukan kajian untuk merger sekolah.   Beberapa tahun terakhir sudah ada beberapa sekolah di Batang yang dimerger.

 

Misalnya SDN Jrakahpayung 01 dan 02 menjadi SDN Jrakahpayung, SDN Kambangan 01 dan 03 yang dimerger menjadi SDN Kambangan 01.

 

Kemudian ada SDN Sidorejo 01 dan 02 yang dimerger menjadi SDN Sidorejo. Dan ada juga yang dimerger menjadi SDN Proyonanggan 02.  

 

”Tahun ini akan kami kaji rencana merger di SDN Proyonanggan 02 dan 06 serta SDN Kranggan 01 dan 02," ujar Bambang.

 

Namun tak hanya sekadar merger, pihaknya juga akan melakukan peningkatan mutu. Hal ini sebagai upaya persiapan untuk menyambut tahun ajaran ke depan. Dimana dimungkinkan juga adanya pertambahan penduduk usia sekolah.

 

Tahun ajaran baru ini, SDN Kranggan 01 Tersono menjadi satu-satunya SD di Kabupaten Batang yang tidak mendapatkan murid baru. Kendati jumlah siswanya masih jauh dari ideal, SDN Kranggan 01 berharap tidak ada merger.

 

Hal ini seperti dilontarkan Kepala SDN Kranggan 01 Subuh Hariyanto didampingi salah satu guru, Siti Mutoharoh.

Menurut mereka, jika ada merger akan berdampak pada guru Wiyat Bhakti yang ada di sini. Dimana saat ini total ada 3 guru yang berstatus Wiyata Bhakti.

 

Selain itu jarak antara SDN Kranggan 1 dan 2 cukup jauh. Sehingga ditakutkan malah akan memberatkan anak ketika belajar.  

 

”Kami berharap tidak sampai dimerger. Selain anak sekitar sini akan sekolah semakin jauh, nantinya juga berdampak dengan kondisi Wiyata Bhakti yang ada di sini,” ungkapnya. ( * )

Kategori :