Yang Suka Wisata Religi Wajib Kesini! Makam Adik Kandung R.A. Kartini Ada Disini Lho

Senin 17-07-2023,01:05 WIB
Reporter : Yus Miladi
Editor : Yus Miladi

DISWAYJATENG – Berwisata religi atau wisata batin menjadi daya tarik tersendiri bagi sebagian orang jaman sekarang. Mereka mengunjungi tempat religi tersebut dengan berbagai macam alasan dan tujuan.

Dari yang sekedar ingin mengetahui sejarah pada waktu itu, atau mempunyai keinginan tertentu dengan mengunjungi makam tersebut. Makam yang menjadi tempat wisata religi tersebut mempunyai sejarah panjang dan cerita tersendiri.

Tentunya sejarah dan cerita tersebut berkaitan dengan sejarah Tegal itu sendiri.

Berwisata sudah menjadi kebutuhan dan gaya hidup manusia modern saat ini. Pada  berbagai daerah banyak sekali ditemukan tempat wisata baik yang terbentuk oleh alam maupun wisata buatan. Bagi kalian yang sudah bosan dengan wisata pantai, gunung, atau tempat rekreasi lainnya, anda bisa mencoba wisata ziarah. Disamping menyegarkan pikiran, wisata ziarah dapat menambah ilmu pengetahuan juga, karena selalu terkandung sejarah di dalamnya.

Menurut info dari World Tourism Organization (WTO) wisata sejarah masih menjadi tujuan utama wisatawan di seluruh dunia, diperkirakan setiap tahun sekitar 350 juta wisatawan dari berbagai belahan dunia mendatangi tempat ziarah.

 Bagi masyarakat Tegal sendiri wisata ziarah tidaklah asing, sering kita jumpai rombongan wisata ziarah yang umumnya adalah ziarah Wali Songo. Jika ingin wisata ziarah di Tegal, berikut 10 destinasi wisata ziarah yang kami ambil dari situs wisatategal.com.

1.     Makam Syekh Atas Angin

Lokasi Makam Syekh Atas Angin berada di Desa Pedagangan, Kecamatan Dukuhwaru, Kabupaten Tegal. Sekitar 1,5 KM ke barat dari Pusat Kota Slawi. Lokasinya cukup mudah dijumpai, karena hanya sekitar 500 meter dari jalan utama Jalan Raya Slawi – Jatibarang.

Makam Syekh Atas Angin berada di tengah komplek Makam Mbah Jaksa. Jadi untuk menuju pintu masuk makam, kita bisa melewati gapura Makam Mbah Jaksa dan Masjid Baiturrahman. Makam Syekh Atas Angin ini bisa juga disebut Candi Pedagangan atau ada yang menyebutnya Candi Bulus. Komplek ini ditemukan sekitar bulan Oktober tahun   2005 oleh warga sekitar dalam keadaan tertutup dengan tanah.

Namun sebelumnya pada tahun 1960, bangunan candi tersebut masih utuh. Namun sekitar tahun 1965 candi tersebut dirusak.

2.     Makam Sunan Amangkurat I

Makam ini terletak di desa Pesarean, Adiwerna, Kabupaten Tegal. Sunan Amangkurat I merupakan putra ke sepuluh dari Sultan Agung yang lahir pada tahun 1619.

Nama aslinya adalah Raden Mas Sayidin. Pada tahun 1645 beliau diangkat menjadi Raja mataram menggantikan ayahnya dan mendapat gelar Susuhunan Ing Alaga.

Ketika dinobatkan secara resmi pada tahun 1646, gelarnya menjadi Kanjeng Susuhunan Prabu Amangkurat Agung. Berkunjung ke areal pemakaman ini tidak seperti sedang berkunjung ke pemakaman.

Karena areal ini terlihat rapih dan bersih, bahkan jauh dari kata seram. Dari luar, bangunan ini terkelilingi oleh tembok bata dengan luas sekitar 1,1 Ha.

3.     Makam RA Kardinah

RA. Kardinah wafat pada tahun 1971 dan dimakamkan pemakaman Sunan Amangkurat I di Pesarean, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal. Lokasinya berada pada area ke empat dari pintu masuk komplek makam atau satu area dengan Makam Amangkurat I (sebelah pojok barat daya).

Beliau dimakamkan disamping makam suaminya Kandjeng R. M. A. A. Soejitno atau Reksonegoro X (Bupati Tegal periode 1929 s/d 1935) yang meninggal pada 29 Mei 1936. R.A. (Raden Ayu) Kardinah, bagi warga Tegal tidak ada yang tidak kenal dengan sosok ini.

Ya, beliau adalah pendiri RSUD Kardinah yang ada di Kota Tegal. Beliau merupakan adik kandung dari R. A. Kartini yang lahir pada 1 Maret 1881 di Jepara.

4.     Makam Raden Mas Hanggawana

Raden Mas Hanggawana menggantikan tugas dari bapaknya, Ki Gede Sebayu yang telah wafat. Kepemimpinan Raden Mas Hanggawana mulai tahun 1620 hingga tahun 1625.

Makam Raden MAs Hanggawana terletak di desa Kalisoka, Dukuhwaru, Kabupaten Tegal. Posisi makam Raden Mas Hanggawana tepat di belakang Masjid Kasepuhan Ki Ageng Anggawana.

Makam beliau dikelilingi dengan pagar batu bata setinggi kira-kira 120 cm dan dalam keadaan tertutup oleh bangunan beratapkan genting.

5.     Makam Ki Gede Sebayu

Ki Gede Sebayu dimakamkan di Danawarih, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal. Sekitar 100 meter ke utara dari lokasi Bendungan dan Jembatan Gantung Danawarih.

Komplek makam ini dikelilingi tembok putih yang cukup luas. Sedangkan makamnya sendiri berada di tengah-tengah komplek bangunan tersebut. Makamnya dibuat dengan model atap joglo dan dikelilingi tembok kaca ddengan ditutupi dengan tirai putih.

Makam Ki Gede Sebayu selalu ramai didatangi peziarah ketika menjelang hari jadi Kabupaten dan Kota Tegal seperti Bupati dan Wakil Bupati, Walikota dan Wakilnya, Kepala Dinas, SKPD, sesepuh, dan warga Tegal.

6.     Makam Suroponolawen

Makam ini selalu ramai diziarahi warga pada hari Jum’at Kliwon Penelitis Wage, dan tanggal 6 hingga 12 bulan Maulud.   Namun tepatnya tanggal 6, 7 dan 8 bulan Maulud lebih ramai lagi karena untuk memperingati bulan Maulud Nabi dan juga tanggal 8   merupakan tanggal wafatnya Mbah Suro dan penyucian benda-benda peninggalan Mbah Suro seperti piring panjang, cangkir (banyak yang sudah pecah) tenong perunggu, wayang kayu, dan lain sebagainya.

Makam atau Candi yang terletak di Desa Pagiyanten, Kabupaten Tegal ini merupakan peninggalan abad ke 14 yang berbentuk areal pemakaman atau bisa disebut Makam Suro.

Pemakaman ini posisinya ada di sebelah barat laut Gapura Desa Pagiyanten. Jadi agak susah ditemukan jika kita tidak bertanya kepada warga sekitar karena tidak adanya papan petunjuk arah.

7.     Makam Pangeran Purbaya

Komplek pemakaman ini dibagi menjadi beberapa area, area terluar merupakan pemakaman umum warga sekitar dan area dalam merupakan pemakaman sanak famili atau keturunan Pangeran Purbaya atau Ki Gede Sebayu.

Untuk makam Purbaya sendiri tertutup oleh bangunan khusus. Bangunanya tidak terlalu tinggi sehingga jika kita masuk harus menundukkan kepala.

Sama seperti makam-makam Ki Gede Sebayu dan Raden Mas Hanggawana, makam Pangeran Purbaya juga tertutup rapat. Kiprah Purbaya atau dalam sejarah disebut juga dengan Tumenggung Tegal ini sangat penting dalam Mataram, selain sebagai juru runding dan pemimpin pasukan bersama Tumenggung Bahureksa. Pada masa Tumenggung Tegal inipula armada-armada laut Tegal mulai dikerahkan.

8.     Makam Mbah Panggung

Di Kelurahan Panggung, Kecamatan Tegal Timur, Kota Tegal teradapat entah makam atau petilasan dari Mbah Panggung, namun warga sekitar meyakin bahwa di tempat tersebut merupakan makam Mbah Panggung. Makam Mbah Panggung berada di tengah pemakaman umum.

Pada gerbang utama makam terdapat beberapa tulisan arab. Makam tersebut dikelilingi dengan tembok batu bata yang tingginya sekitar 1 meter. Di dalam areal itupun masih terdapat makam. Untuk menuju makam Mbah panggung, kita akan melewati lorong panjang dengan keramik berwarna hitam putih bersilangan, mirip papan catur.

Makam Mbah Panggung menggunakan cungkup sederhana dan dikelilingi oleh pintu-pintu kayu bercat coklat.

9.     Makam Gendowor

Jalan masuk menuju makam ada si samping selatan Polsek Adiwerna lurus ke timur hingga menemui perempatan kecil lalu belok ke selatan hingga menemukan pemakaman dengan pepohonan rindang di sisi kanan jalan.

Nama aslinya adalah Ki Pranantaka, hidup pada jaman kekuasaan Sunan Amangkurat II. Gendowor merupakan orang kepercayaan Adipati Martalaya dan secara tidak langsung juga menjadi orang kepercayaan Sunan Amangkurat II. Beliau pernah diperintah oleh Sunan Amangkurat II untuk mencari kembang Wijayakusuma di Nusakambangan.

Perintah tersebut berhasil dijalankan dengan baik dan akhirnya pada suatu saat beliau diberi gelar Raden Harya Sindureja oleh Sunan Amangkurat II.

10. Makam Al-Haddad

Muhammad bin Thohir al-Haddad lahir di kota Geidun, Hadramaut, Yaman pada tahun 1838 M yang kemudian hijrah ke Indonesia.

Abdullah bin Hasan bin Husein al-Haddad, cicit atau generasi ke 3 dari Habib Muhammad bin Thohir menceritakan bahwa buyutnya yakni Habib Thohir merupakan ulama tersohor dari Yaman yang kerap melakukan Syiar Islam di India, Pakistan dan negara-negara Arab.

Makam Al-Haddad ini terletak di Keluarahan Kraton, kecamatan Tegal Barat, Kota Tegal.

BACA JUGA:Berangkat Umroh Dana Talangan Boleh Saja Dengan Catatan

Itulah 10 tempat wisata religi yang bisa anda kunjungi ketika sedang berada di Tegal. Semoga informasi ini bisa bermanfaat bagi anda. (*)

 

Kategori :