DISWAYJATENG.ID - Tato telah menjadi bagian dari budaya dan ekspresi pribadi bagi banyak orang di seluruh dunia. Namun, penting untuk diingat bahwa ada beberapa bahaya potensial terkait dengan tato, terutama bagi kesehatan kulit. Oleh karena itu dalam artikel ini, kita akan menyajikan sepuluh bahaya yang mungkin terjadi akibat tato terhadap kesehatan kulit.
1. Infeksi Kulit
Infeksi kulit merupakan salah satu bahaya utama yang terkait dengan tato.
Prosedur tato melibatkan jarum yang menusuk lapisan kulit, sehingga memungkinkan bakteri masuk ke dalam tubuh.
Sehingga apabila peralatan yang tergunakan tidak steril atau perawatan tato yang tepat tidak terikuti, dapat terjadi infeksi serius seperti staphylococcus atau infeksi virus seperti hepatitis ataupun HIV.
2. Reaksi Alergi
Bahan tinta yang biasa tergunakan dalam tato mengandung bahan kimia tertentu yang dapat menyebabkan reaksi alergi pada beberapa orang.
Sehingga dengan ini dapat menyebabkan gatal-gatal, ruam, kemerahan, atau pembengkakan pada area tato.
3. Penyakit Kulit
Tato yang tidak terlakukan dengan steril dan di tempat yang tidak terpercaya dapat meningkatkan risiko infeksi penyakit kulit, seperti impetigo, herpes, atau dermatitis kontak.
Bakteri atau virus dapat masuk ke dalam kulit melalui jarum tato yang terkontaminasi.
BACA JUGA: 5 tips atasi kulit iritasi disertai penjelasannya
4. Keloid
Keloid merupakan jenis jaringan parut yang berlebihan yang terbentuk setelah proses tato.
Demikian pula ini terjadi ketika tubuh memproduksi terlalu banyak jaringan parut, yang dapat membuat tato terlihat bengkak dan merusak estetika kulit.
5. Perubahan Kulit
Tato dapat menyebabkan perubahan permanen pada kulit.
Warna kulit di sekitar tato dapat menjadi lebih gelap atau lebih terang. Selain itu, kulit di area tato juga dapat menjadi lebih kasar atau lebih tipis dari sebelumnya.
6. Penyakit Autoimun
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang dengan penyakit autoimun seperti lupus atau skleroderma mungkin lebih rentan terhadap reaksi yang merugikan setelah tato.
Ini dapat memicu flare-up penyakit autoimun dan memperburuk gejala yang ada.