BREBES, DISWAYJATENG.ID - Seorang lansia pedagang ikan lesehan di pasar Brebes tahun ini akan menunaikan ibadah haji plus.
Pedagang ni mengaku, memilih haji plus karena daftar tunggu tidak terlalu lama, mengingat usianya sudah lanjut. Lansia bernama Rakudin (71) ini adalah Warga Desa Kedunguter, Kecamatan Brebes.
Ia sehari hari bekerja sebagai pedagang ikan di pasar Brebes. Rakudin menjajakan dagangannya secara lesehan dan ikan yang dijual juga tidak banyak.
Berangkat subuh dan pulang menjelang dhuhur, Rakudin berhasil mengumpulkan uang hingga jumlahnya cukup banyak. Tujuannya untuk menunaikan rukun Islam ke lima, yaitu haji di kota suci Mekah.
BACA JUGA:Jadwal Keberangkatan Haji, 828 Calhaj Brebes Siap Terbang 2 Juni
Selama puluhan tahun berdagang dan mengumpulkan uang, Rakudin mulai memberanikan diri untuk mendaftar haji. Sekitar tahun 2015, saat usianya 66 tahun, Rakudin mendatangi Kantor Kemenag Brebes untuk mendaftar haji reguler.
BACA JUGA:30 Persen Calon Haji Asal Brebes Lanjut Usia
Karena daftar tunggu haji reguler ketika itu mencapai 16 tahun, Rakudin pun urung mendaftar haji reguler.
"Umur saya sudah 66 tahun saat itu. Kalau nunggu 16 tahun, apa saya masih ada umur? Kalaupun diberi umur panjang, tentu kondisinya sudah tidak kuat," tutur Rakudin di lapak ikannya.
Lansia ini meneruskan, dalam hatinya terbesit semangat untuk bisa berangkat ke tanah suci. Dia ingin sebelum ajal menjemput bisa menjalankan rukun Islam ke lima.
BACA JUGA:Ganjar Puji Tekad Penjual Tempe yang Menabung Tiap Hari untuk Berangkat Haji
"Niat bulat pengin haji sebelum meninggal. Sekarang umur 71 baru diberi kesempatan untuk berhaji," lanjutnya.
Dia pun lantas mencari biro haji plus untuk mencari informasi biaya dan daftar tunggu. Batal mendaftar haji reguler, Rakudin akhirnya mendaftar haji plus di PT Ananda Nurul Kharomain perwakilan Brebes.
Dia menyadari, ongkos haji plus bisa mencapai hampir lima kali lipat haji reguler. Namun meski sebagai pedagang kecil, Rakudin menyanggupinya.
"Biayanya sekitar Rp.240 juta. Alhamdulilah diberi kemudahan dalam mencari rezeki dan bisa melunasi. Rencana, akan diberangkatkan pada 2020, tapi batal karena pendemi COVID-19. Baru pada tahun ini, dia akhirnya bisa diberangkatkan," ungkap dia.