SLAWI (Disway Jateng) - Berawal dari rasa peduli terhadap lingkungan dengang melihat kondisi wilayah Desa Padasari Kecamatan Jatinegatara sangat memperihatinkan akibat dari penjarahan lahan Perhutani, menggugah H. Tasripin SH pengasuh Ponpes Al Adalah terpanggil.
Dia melakukan kegiatan penanaman bibit pohon, baik pohon tegakan maupun pohon produktif. Selain di areal perhutani, juga ditanam pohon-pohonan disepanjang jalan Desa Padasari.
Hal inilah yang mematik Dinas Lingkungan Hidup untuk mengajukan namanya diajang penghargaan Kalpataru tahun ini. Kepala DLH , Muchtar Mawardi SKM MKes melalui Fungsional Pengendali Dampak Lingkungan, Sobiroh menyatakan verifikasi lapangan tahap II terkait usulan calon penerima Kalpataru, kategori pembina lingkungan hidup telah dilakukan.
"Beliau pengasuh Ponpes Adalah kita ajukan. Dimana yang bersangkutan telah melakukan upaya mengembalikan kelestarian lingkungan dan tentunya juga untuk mencegah terjadinya longsor. Dimana kegiatan tersebut dilakukan sejak tahun 2007 sampai sekarang," ujarnya kemarin.
Adapun dampak dari kegiatan yang telah dia lakukan adalah kembalinya hutan yang asri, hijau serta untuk mencegah terjadinya longsor.
"Walaupun saat ini upaya yang dilakukan belum mendapatkan hasil yang maksimal akan tetapi kesadaran masyarakat untuk tetap melestarikan alam semakin meningkat," paparnya.
Secara ekonomi dampak dari kegiatan ini adalah berkembangnya ekonomi masyarakat yang awal mulanya bergantung pada tanaman jagung saat ini sudah ada beberapa masyarakat yang bisa merasakan dari hasil penanaman, karena penanaman ini tidak hanya tanaman tegakan saja, akan tetapi banyak tanaman produktif yang ditanam salah satunya adalah petai.
"Sehingga masyarakat tetap mendapatkan penghasilan tanpa merusak alam," cetusnya.