BREBES, DISWAYJATENG.ID - Sebanyak 292 desa di Kabupaten Brebes digelontor bantuan keuangan (bankeu) mencapai Rp 582 miliar. yang bersumber Provinsi Jawa Tengah dan Pemkab Brebes.
Bankeu tersebut, pemanfaatannya wajib digunakan untuk pembangunan infrastruktur fisik sepanjang 2023. Hal itu seperti terungkap dalam sosialisasi bankeu 2023 bertempat Aula Kantor Pemerintahan Terpadu Brebes Lantai 5, Rabu (8/2).
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Brebes Subagiyo menjelaskan, sosialisasi kepada semua kades, perangkat dan perwakilan pemdes terkait bankeu bertujuan menyamakan persepsi. Sebab, jangan sampai pemahaman bankeu sebatas pemanfaatan anggaran tapi sifatnya harus pekerjaan fisik.
"Dari total Bankeu tahun 2023 ini, banyak bentuknya mulai dari Bankeu provinsi, bankeu kabupaten, ADD, DD, bagi hasil pajak hingga bagi hasil retribusi," terangnya.
Sementara itu, Kabid Pengembangan Desa Hengki Oktoviano mengatakan, realisasi bankeu harus berbentuk pembangunan infrastruktur fisik. Bahkan, prinsip pengelolaan bankeu juga sudah diatur secara detail dalam Pergub. Yakni, berpihak pada masyarakat miskin, transparansi, swakelola gotong royong, swadaya, partisipatif. "Termasuk, harus dilaksanakan sesuai aturan dan dapat dipertanggungjawabkan. Ada keberlanjutan serta responsif gender," jelasnya.
Terkait pembangunan infrastruktur fisik, lanjut Hengki, bisa dalam bentuk sarana dan prasarana. Seperti, jalan aspal, beton, makadam, drainase, embung desa, gudang pangan hingga rehab kantor BUMDES. Namun, yang perlu diperhatikan bankeu harus segera terlaksana dengan baik termasuk pertanggungjawabannya. Sehingga, jangan sampai Bankeu meninggalkan masalah hanya karena administrasi pertanggungjawabannya kurang.
Terpisah, Kabid Pemerintah Desa Rosemeidiana Puspitasari didampingi Analis Rancangan Perundang-undangan Imam Masrukhi menambahkan, pihaknya terus mengimbau pemdes segera memposting APBDES dalam aplikasi siskedes. Sehingga, semua kriteria bankeu dan pagunya bisa muncul sesuai indeks.