PURWOKERTO, (DiswayJateng.id)- Sungai Pelus Purwokerto Timur, Banyumas meluap menyusul hujan di wilayah sekitar. Arus sungai yang deras menghantam tebing hingga mengakibatkan longsor.
Nahasnya, longsor menimpa sebagian bangunan rumah warga Jl. Arsantaka Gg. Asrama Kelurahan Arcawinangun, Kecamatan Purwokerto Timur. Tebing sungai yang longsor pada Senin, 19 September 2022 pada pukul 19.00 itu membuat tiga rumah terdampak.
Bahkan, rumah ukuran 8 x 10 roboh terbawa longsor ( kamar dan dapur ) dinding tembok,lantai keramik,atap genting. Rumah yang tergerus dan terbawa longsor itu merupakan rumah milik Sabar.
Akibat peritiwa, 1 warga atas nama Susilowati, 86, lansia dan sedang sakit hilang di telan longsor. Susilowati hilang karena tempat tidurnya amblas dan masuk sungai. Sementara ada 7 KK ke wisma Arca milik Kelurahan Arca.
Setelah puluhan personil Tim BPBD, BASARNAS dan relawan gabungan diterjunkan, korban akhirnya ditemukan di bawah reruntuhan tebing yang longsor. Korban yang hilang sejak semalam karena tebing Sungai Pelus longsor, akhirnya ditemukan, Selasa (20/9) sekitar pukul 09.00.
Suasana dramatis terjadi saat evakuasi. Terutama saat membawa korban menyeberang sungai. Menggunakan tali, belasan personil gabungan memboyong korban tersebut.
Kapolsek Purwokerto Timur, Kompol Sambas Budi W mengatakan korban sudah ditemukan di titik yang diprediksi dari awal. "Itu ada di bawah reruntuhan," tuturnya.
Dia menambahkan, tim gabungan baru bisa turun Selasa 20 September 2022 pagi tadi, sebab sejak semalam tidak bisa dievakuasi karena faktor alam. Tanah yang labih dikhawatirkan juga terjadi longsoran susulan. Serta arus yang masih deras.
Kepala BPBD Banyumas Budi Nugroho mengatakan, sekira pukul 17.00 WIB Sungai Pelus meluap. Arusnya meningkat kuat dikarenakan di wilayah daerah Sumbang terjadi hujan yang sangat lebat. Rumah Sabar sekira pukul 19.30 WIB mengalami longsor akibar gerusan.
Karena posisi saat itu S (80) yang saat kejadian berada dalam kamar, sehingga saat terjadinya longsor yang menimpa rumah Sabar itu menyebabkan S (80) ikut terbawa longsor.
Menurutnya, bencana alam di lokasi sudah ketiga kalinya sejak 2020. Peristiwa pertama terjadi pada akhir Desember 2020. "Lalu kedua, akhir Desember 2021, dan tadi malam," tuturnya.
Tercatat, ada 12 rumah yang terdampak atas kejadian ini. Pemerintah Kabupaten Banyumas sebenarnya telah menyiapkan tujuh rumah di Desa Cilongok. Tujuh rumah itu untuk merelokasi tujuh rumah di Arcawinangun yang dinilai berbahaya jika dihuni.
Namun, enam diantaranya kembali ke rumah lama di Arcawinangun itu. "Sehingga yang enam ini kita segera bawa ke Cilongok," tegasnya.