Komentar Pilihan Disway Edisi 16 Juli 2022: Demo Gugat (*)
Budi Utomo:
Prof. Nidom menurut saya termasuk salah satu peneliti yang benar benar serius meneliti, bukan hanya bertujuan cari gelar profesor saja. Dan anda sudah tahu, professor semacam ini sudah sulit di cari di negeri via valen, apalagi via valen sekarang sibuk mempersiapkan pernikahan nyi.
ALI FAUZI:
Agama, terutama Islam, menjunjung tinggi keilmuan. Kalau pun ada yang merdeka berpikir/berkarya, lantas mandek karena merasa sensitif, saya pikir sensitifnya lebih pada respon sebagian orang. Mungkin orang itu akan marah, dll. Bukan pada agama ajaran itu sendiri. Jadi agama bukanlah penghalang merdeka berpikir/berkarya. Sebagian orang yang mudah emosi itulah penghalang merdeka berpikir/berkarya.
Pryadi Satriana:
"Mikra Gugat": Bla ... bla ... bla ... "Bukan Gugat": " ... tidak perlu ditulis di Disway ini lagi." "Demo Gugat": Cas ... cis ... cus ... Komen saya: "Telek ... telek ..."
citrhours 547:
pry pry, kalau tidak ada yang ngeyel terus nasibe peneliti Indonesia piye, kalau tukang nyinyir sudah banyak, contohnya your kitchen wkwkwk
Jimmy Marta:
"Hanya hari ini..! diskon 50%..". Itu tulisan ditoko supermarket. Berhari2 tulisan nya dipampangkan terus...hehe..
yohanes hansi:
Ini yang beneeer.. ada tantangan, hambatan, atau masalah harus diatasi. Bangsa kita terlalu sering mengandalkan bantuan/ sumbangan. Begitu bantuan tidak ada lantas diam, menyerah. Tidak heran kalau kemajuan bangsa kita lambat. Hidup Prof. Nidom! Semangatmu, mentalmu, ilmumu menginspirasi..
Jimmy Marta:
Kenapa untuk penelitian prof nidom takut bermasalah pakai hiu..? Kita ambil analogi lain saja. Narkotika itu dilarang diperdagangan bebas. uu 05/1997, tentang psikotropika untuk tujuan ilmu pengetahuan dan kesehatan boleh digunakan. Yg lain tentang hutan lindung. Untuk alasan ilmu pengetahuan dan pengembangan bisa dieksploitasi terbatas. Ada di uu no.41/1999 tentang kehutanan. Sy yakin untuk tujuan ilmu pengetahuan pemanfaatan hiu boleh dilakukan. Jelas perlu izin, perlu legalitas. Urusannya pasti ke birokrat. Prof mikra dan Prof sama2 peneliti. Sama2 punya kendala. Namun selalu ada solusi. Salam semangat prof...!
Jimmy Marta: