Mbah Mars
Tentang kata dor, saya jadi ingat teman mahasiswa yang bimbingan dengan dosennya. Dosen:"Apa maksud dakwah dor to dor dalam skripsi anda ini? Apakah dakwah dengan kekerasan ? Dengan perang ?" Mahasiswa:"Bukan Pak. Itu maksudnya dakwah dari pintu ke pintu" Dosen:"Kok nulisnya dor to dor ?" Mahasiswa:"Dor kan pintu Pak?" Dosen:"Dakwah dor to dor berarti dakwah dengan cara tembak-tembakkan dong" Mahasiswa:"Saya kok bingung Pak"
Juve Zhang
Tulisan disway Munaslub Kendaraan direspon sampai ke atas sepertinya sampai ketum AH menyebutkan tak ada kekuatan yg bisa "membeli" suara partai . Memang tulisan disway itu menyamakan partai G seperti perusahaan yg sudah Go public, sudah IPO tercatat di bursa. Sedang partai Gajah lainnya masih "Private Company" dengan masing masing partai ada "Pemegang Saham Mayoritas" . Sebenarnya tulisan Disway biasa saja di zaman keterbukaan ini walaupun dianggap ditulis sudah Offside oleh kader partai G. Kalau anda lihat Youtube TV 2045 oleh Alifurahman, dia gak tangung tangung "menyerang" partai D, dengan "keras sekali" sampai kasus kasus "mati" nya saksi saksi di ceritakan gamblang, jauh lebih keras "offside" nya ketimbang tulisan disway. Mungkin para "Old School" partai G merasa terusik oleh tulisan Disway karena " permainannya" di tulis Gamblang wkwkwkwkwkwk. Sekali kali para "Old School" lihat Youtube TV 2045 oleh Alifurahman betapa kerasnya dia berbicara.
mzarifin umarzain
Pedang dan bedil, apa beda nya. Dulu babas bawa pedang, belati, keris. Kini di u.s.a.bebas bawa bedil. Apa beda nya?
Johan
Di AS harga senapan serbu AR-15 begitu terjangkau, cuma sekitar 400 USD. Begitu mudahnya rakyat kecil membeli untuk melampiaskan kekesalannya. Tentu jangan dibandingkan dengan Indonesia. Misalnya di Jatim, harga segitu sudah nilainya 3 bulan UMP Jatim. Membeli AR-15 berarti menghamburkan gaji 3 bulan. Saya yakin kebanyakan tidak mampu untuk membelinya kalau barang itu legal dan diperjualbelikan, ujung-ujungnya akan membeli secara kredit dengan mengangsur 1-2 tahun. Maka jangan heran bisnis kredit disini begitu laku, keinginan banyak dengan income yang kecil adalah pemicu membeli secara kredit sebagai solusi memenuhi kebutuhan. Bicara tentang UMP yang sekitaran 2-3 juta saya pikir adalah lelucon. Uang segitu hanya cukup untuk bertahan hidup supaya tidak hidup kelaparan. Dengan penghasilan yang sedemikian kecil, tentu ada kekosongan jiwa karena kekurangan entertainment dalam hidup. Dan akhirnya kekosongan itu diisi dengan agama sebagai pelepas kesusahan dengan imingan bonus hidup bahagia selamanya di surga. Ternyata kesusahan pun bisa menghadirkan peluang di berbagai bidang.
herry isnurdono
Saya tidak bisa membayangkan jika Abah DI beli senjata api dari pasar gelap, setelah dapat menuju RS Dr. Sutomo, lalu.....dor.....dor.....Satpam tertembak, dor...dor....petugas Administrasi RS tertembak.....dor.....dor....dokter, perawat dan Dirut RS tertembak......dan jadi berita headline di Disway.Id dan Jawa Pos.......pasien sakit 'Kecethit' ngamuk karena tidak sembuh2 sakitnya......dan tidak diberikan obat sejenis Narkotika utk mengurangi sakit Kecethit............
Jimmy Marta
Amerika pernah dpt julukan dream land dan freedom nation. Impian bagi banyak imigran dari negara ke3 yg berharap dpt penghidupan lebih baik. Negara bebas tempat pelarian dari negara yg represif. Baik secara legal maupun ilegal tiap tahun jutaan pendatang berusaha masuk amerika. Banyak yg berhasil sukses terbebas. Banyak juga yg hanya "sukses" jadi orang bebas. Bagi amerika kebebasan adalah segalanya. Memiliki senjata kebebasan ala amerika. Tapi semua ada harganya.