PURWOKERTO (DiswayJateng)– Empat pekerja pemasangan tiang jaringan listrik langsung mental dan terkapar. Mereka tersengat listrik saat melakukan pemasangan tiang jaringan, di Jalan senopati Purwokerto Timur atau di depan SPBU Arcawinangun, pada pukul 10.30 WIB, Sabtu (23/4) pagi.
“Lagi pasang tiang terus paling atas kena kabel listrik, langsung konslet terus 4 pekerja itu langsung mental,” kata Sarifuddin (24), salah satu saksi mata seperti diberitakan Radarbanyumas.co.id.
Pegawai Toko Bangunan Abadi tak jauh dari lokasi ini melanjutkan, saat para pekerja itu terpental dan terkapar tidak ada warga yang berani mendekat. Namun setelah 4 pekerja itu terlihat ada yang bergerak, warga di tempat kejadian langsung memberikan pertolongan pertama. Petugas PLN cek lokasi.
Setelah diberi pertolongan pertama oleh warga, empat pekerja tersebut langsung dilarikan ke rumah sakit. “Pas kejadiankan ramai, terus pas mental itu gak ada yang berani nolong, tetapi sempat bergerak semua setelah itu dikasih minum dan ada ambulans datang, dlarikan ke rumah sakit,” pungkasnya.
Pihak PLN menyebut insiden tersebut murni karena adanya human error. Atas insiden tersebut pihak PLN mengalami kerugian berupa kabel PLN yang terburai dan kerugian materil karena listrik sempat padam beberapa saat.
“Murni human error dan tidak ada koordinasi, dari PLN ini otomatis kesalahan dari penanam tiang. Dan tiang ini bukan tiang PLN,” kata petugas Keselematan, Ketenagalistrikan, Keamanan, dan Lingkungan (K3L) ULP Purwokerto Kota Unggul Tri.
Menurutnya jika jaringan yang bakal dipasang berada di bawah jaringan PLN harus berkoordinasi dan izin kepada PLN terlebih dahulu. “Kalau sudah izin dari PLN otomatis kita amankan jaringan kita agar tidak terjadi korban,” ucapnya.
Lanjut ia sampaikan, berdasarkan keterangan yang ia dapat dari saksi mata ada empat orang mengangkat tiang, tiang itu ‘nyundul’ jaringan kabel PLN. Karena ada sentuhan otomatis tiang itu ke tanah sistem proteksi PLN bekerja. “Makanya sesaat wilayah Arca sampai Sumbang padam hanya tiga detik,” ujarnya.