Capaian Investasi Tembus Lima Besar Jawa Tengah

Capaian Investasi Tembus Lima Besar Jawa Tengah

Jabatan Fungsional Ahli Madya Analis Kebijakan DPMPTSP merinci capaian investasi tahun 2025.-Hermas-

SLAWI -   Target realiasi investasi Kabupaten  Tegal tahun 2025 di triwulan III berhasil masuk 5 besar lokasi realisasi investasi ( PMA dan PMDN) untuk periode Januari hingga September 2025. 

Realisasi investasi sudah tercapai sebesar Rp 3.594.369.326.674 atau 102,70 persen dari target Kabupaten Tegal sebesar Rp 3.500.000.000.000. 

Kepala DPMPTSP, Dessy Arifianto SSos, MT melalui Jabatan Fungsional Ahli Madya Analis Kebijakan, Kosim menyatakan rincian realisasi investasi triwulan I sebesar Rp 718.241.627.315.

BACA JUGA:Komisi II DPRD Kabupaten Tegal dan Apindo Bahas UMK 2026: Jaga Iklim Investasi, Hindari PHK Massal

BACA JUGA:Bertemu Ahmad Luthfi, Duta Besar Inggris Jajaki Investasi Pengolahan Sampah hingga Keamanan Siber ‎

Sementara realisasi investasi triwulan  II sebesar Rp 1.437.954.682.897 termasuk UMKM, dan realisasi investasi triwulan III sebesar Rp 1.483.173.016.462.

"Dalam rangka tercapainya realisasi investasi tahun 2025 ada beberapa upaya yang kita lakukan diantaranya mengencarkan sosialisasi kepada pelaku usaha tentang periode pelaporan LKPM, dan pengawasan rutin kepada pelaku usaha, " ujarnya  Selas ( 25/11) .

Selebihnya upaya dilakukan dengan pendampingan atau fasilitasi melalui klinik LKPM dan klinik investasi.

"Kami juga menempuh langkah bimtek atau sosialisasi perizinan OSSRBA dan pengawasan, serta memfasilitasi penyelesaian permasalahan dan habatan yang dihadapi pelaku usaha," cetusnya.

Ditegaskan tambahan  tenaga kerja yang berhasil diserap sebanyak 2.140 orang yang terdiri dari Tenaga Kerja  Indonesia  sebanyak 2.092 orang dan Tenaga Kerja Asing sebanyak 48 orang.

BACA JUGA:Melalui CJIBF 2025, Gubernur Ahamd Luthfi Janjikan Kemudahan dan Keamanan Investasi

BACA JUGA:Bertemu Ahmad Luthfi, Duta Besar Inggris Jajaki Investasi Pengolahan Sampah hingga Keamanan Siber ‎

" Ditahun 2026 mendatang akan terkait dengan kebijakan efisiensi anggaran,kami yang tahun ini mendapatkan anggaran Rp 250 juta akan mengalami penurunan sebesar 60 persen dan hanya mendapatkan alokasi anggaran Rp 90 juta untuk program  pengawasan penanaman modal, bimtek, fasilitasi pelaku usaha yang terkendala masuk, dan pengawasan pelaku usaha," ungkapnya.

Sepanjang tahun 2025 dengan dukungan anggaran Rp 200 juta telah teralokasikan untuk bimtek pelaku usaha sebanyak 156 pelaku usaha, fasilitasi 23 pelaku usaha, pengawasan 110 pelaku usaha.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: