PMI Kabupaten Tegal Kerahkan Tim BKO Longsor Banjarnegara

PMI Kabupaten Tegal Kerahkan Tim BKO Longsor Banjarnegara

Sejumlah relawan dan Tim PMI Kabupaten Tegal melakukan pencarian korban longsor di Dusun Situkung, Desa Pandanarum, Kecamatan Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara-Yeri Noveli/disway-

SLAWI,diswayjateng.id – Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Tegal terus bekerja tanpa henti membantu penanganan bencana tanah longsor yang meluluhlantakkan Dusun Situkung, Desa Pandanarum, Kecamatan Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara.

Bencana yang terjadi pada Minggu, 16 November 2025 sekitar pukul 16.00 WIB itu menimbun permukiman warga dan menelan banyak korban jiwa.

Ketua PMI Kabupaten Tegal Iman Sisworo melaporkan, tim BKO PMI Tegal telah berada di lokasi sejak Kamis (20/11) untuk memperkuat operasi pencarian dan pertolongan Tim Gabungan. Hingga laporan diterima pada Sabtu (22/11) pukul 18.41 WIB, 12 orang ditemukan meninggal dunia, 1 orang masih dirawat, dan 18 orang lainnya dinyatakan hilang.

Dari data posko gabungan, korban meninggal dunia yang berhasil ditemukan di antaranya, Lewih, 40; Darti, 29; Tuwi, 50; Esiah, 22; Marsiah, 41; Karti/Ny. Tiaryo, 54; Lipah, 45; Warjono Lamar, 65; Susanti, 26; dan Jonathan Prayoga, 7.

BACA JUGA:Berangkatkan Relawan dan Bantuan Logistik ke Banjarnegara

Dua korban tanpa nama yang hanya ditemukan bagian tubuhnya. Sementara satu korban luka, Turyati, 50, masih menjalani perawatan di RS Emanuel.

Sebanyak 18 warga lainnya masih hilang dan diduga tertimbun material longsoran.

Bencana ini memaksa 1.019 jiwa atau 259 KK meninggalkan rumah mereka. Para pengungsi tersebar di lima titik pos pengungsian, mulai Gedung Penyuluh KB hingga Wisma Muhammadiyah Desa Beji, dan sebagian besar menumpang di rumah warga.

Sebanyak 128 rumah mengalami rusak ringan, dan 54 rumah roboh total. Satu masjid dilaporkan rusak berat, serta dua mushola mengalami kerusakan dan terancam.

PMI mencatat berbagai kebutuhan mendesak bagi pengungsi, seperti popok balita, perlengkapan mandi, pakaian dalam, susu dan makanan anak, hygiene kit, hand sanitizer dan antiseptik, alas tidur, ember, gayung, sepatu boot, sarung tangan kerja, kacamata safety dan pendampingan psikososial

Iman mengungkapkan hujan deras lebih dari tiga jam memicu kejenuhan lereng Formasi Halang yang sebelumnya telah retak sejak musim kemarau.

Longsor bermula dari runtuhan awal tipe debris slide yang kemudian berubah menjadi debris flow, membawa material tanah dan batuan bercampur air dan meluncur cepat sepanjang satu kilometer. Dalam hitungan menit, puluhan rumah tertimbun dan warga tidak sempat menyelamatkan diri.

”Pergerakan tanah bahkan masih terjadi hingga malam hari, membuat lokasi sangat labil dan rawan longsor susulan," kata Iman.

Personel Satgana PMI Kabupaten Tegal yang diterjunkan ke lokasi yakni Khobir, Rasid Ali Ibrahim, Mufrod, A. Fajar, dan Ahla Dikri. Mereka bertugas dalam operasi evakuasi.

BACA JUGA:Kota Tegal Kirim Bantuan Ke ke Lokasi Longsor di Cilacap dan Banjarnegara ‎

Sejak Kamis hingga Sabtu, rangkaian kegiatan PMI meliputi koordinasi dan laporan ke posko TDB, membantu pencarian dan evakuasi, identifikasi jenazah, membantu pengantaran jenazah ke rumah duka, distribusi bantuan untuk dapur umum, pendataan logistik, dan koordinasi dengan keluarga korban.

Kegiatan evakuasi sempat beberapa kali dihentikan akibat hujan deras dan medan yang tidak stabil. Alat berat diturunkan untuk mempercepat pencarian korban.

Iman menyebut, lebih dari 50 unsur lembaga gabungan terlibat dalam operasi besar ini. Yaitu, BNPB, BPBD Jawa Tengah, Basarnas, TNI-Polri, Dinas Sosial, Tagana, berbagai relawan SAR, BPBD lintas kabupaten, organisasi masyarakat, hingga relawan PMI dari berbagai daerah, termasuk PMI Kabupaten Tegal.

Iman Sisworo menegaskan komitmen bahwa pihaknya terus terlibat penuh dalam misi kemanusiaan ini. “Fokus kami adalah membantu pencarian korban, mendampingi keluarga, dan memastikan pengungsi mendapatkan kebutuhan dasar. Situasi di lapangan masih sangat dinamis dan rawan longsor susulan,” ujarnya.

Hingga kini, tim gabungan masih melakukan evakuasi tahap lanjutan untuk mencari 18 warga yang belum ditemukan.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: