Hari Ke-10, Operasi Pencarian Korban Longsor Banjarnegara Dihentikan

Hari Ke-10, Operasi Pencarian Korban Longsor Banjarnegara Dihentikan

Kegiatan tabur bunga oleh keluarga korban relawan dan pemerintah daerah di lokasi longsoran sebagai tanda penutupan operasi pencarian.--

Menginjak hari ke-10, operasi pencarian korban longsor Situkung Banjarnegara resmi dihentikan Selasa (25/11/2025). Meskipun 11 korban longsor masih belum ditemukan, pencarian ini dihentikan  di Dusun Situkung, Desa Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.

Diiringi doa bersama dan tabur bunga oleh keluarga korban, relawan, dan pemerintah daerah di lokasi longsoran, penghentian operasi pencarian korban longsor Situkung Banjarnegara ini dilakukan.

Suasana haru mewarnai apel penutupan operasi pencarian korban longsor Situkung Banjarnegara yang telah berlangsung selama 10 hari sejak longsor besar terjadi pada 16 November 2025.

Operasi pencarian korban longsor Situkung Banjarnegara dinyatakan berakhir setelah seluruh keluarga dari 11 korban yang belum ditemukan menyatakan ikhlas dan menyepakati penghentian operasi SAR gabungan.

Bupati Banjarnegara, Amalia Desiana, bersama tim SAR gabungan, relawan, dan perwakilan keluarga mengikuti prosesi doa bersama untuk para korban meninggal dan menaburkan bunga di area terdampak longsor Situkung Banjarnegara.

Amalia Desiana menyebut penghentian operasi pencarian korban longsor Situkung Banjarnegara merupakan keputusan bersama antara keluarga korban, Basarnas, dan Pemerintah Kabupaten Banjarnegara setelah evaluasi pada Senin petang.

Hingga hari terakhir, tim SAR berhasil menemukan lima korban tambahan yang tertimbun material di sektor pencarian utama longsor Situkung Banjarnegara dalam rentang waktu sekitar pukul 13.20–14.36 WIB.

Dengan temuan itu, total korban meninggal yang berhasil ditemukan dalam operasi pencarian korban longsor Situkung Banjarnegara tercatat 17 orang dan seluruhnya telah teridentifikasi secara postmortem serta dimakamkan oleh pihak keluarga.

Data posko Basarnas menunjukkan, sejak awal kejadian, bencana tanah longsor Situkung Banjarnegara menelan korban jiwa dan mengakibatkan puluhan orang tertimbun material pada area terdampak lebih dari 10 hektare.

Setelah operasi pencarian korban longsor Situkung Banjarnegara resmi ditutup, masih terdapat 11 korban yang dinyatakan hilang dan belum dapat dievakuasi dari timbunan tanah dan puing permukiman.

Bupati Amalia Desiana menjelaskan, penghentian operasi pencarian korban longsor Situkung Banjarnegara mengacu pada kesepakatan keluarga, evaluasi teknis di lapangan, serta prosedur standar operasi SAR.

"Keputusan penutupan operasi pencarian korban longsor Situkung Banjarnegara diambil setelah seluruh keluarga yang anggota keluarganya belum ditemukan menyatakan ikhlas," ujarnya dalam keterangan resmi.

Pertimbangan teknis juga menjadi faktor penting dalam penutupan operasi pencarian korban longsor Situkung Banjarnegara, termasuk ketebalan material longsor yang dilaporkan mencapai sekitar 20 meter dan area terdampak yang luas.

Sesuai ketentuan operasi pencarian dan pertolongan, masa operasi pencarian korban longsor Situkung Banjarnegara dilaksanakan maksimal 7 hari dan dapat diperpanjang hingga total 10 hari bila masih ada indikasi korban.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: