PPG Unnes Ciptakan Wayang Suket sebagai Media Pembelajaran TK yang Edukatif dan Ramah Lingkungan

ppg seni dan budaya unnes ciptakan wayang suket sebagai bahan pembelajaran murid TK, pada pameran gelar karya Projek Kepemimpinan di Kampung Budaya Unnes, Rabu 28 Mei 2025.--Wahyu Sulistiyawan
SEMARANG, diswayjateng.id - Untuk menyampaikan pelajaran terhadap peserta didik memang membutuhkan sesuatu yang berbeda dan unik agar mudah dipahami.
Dengan itu para peserta Pendidikan Profesi Guru (PPG) Unnes dari program studi Seni dan Budaya menciptakan wayang Suket (rumput) sebagai bahan pembelajaran peserta didik tingkat Taman Kanak-kanak (TK) yang dipamerkan pada Gelar Karya Projek Kepemimpinan di Kampung Budaya FBS Unnes.
Danu Prasetyo Koordinator Rombel A Kesenian dan Budaya PPG Calon Guru menerangkan, pembuatan wayang suket ini sudah dilakukan pelatihan oleh para guru TK se Kecamatan Pedurungan.
"Projek bahan pembelajaran ini kita berikan ke sejumlah Guru TK se Kecamatan Pedurungan, nantinya para guru tersebut yang menerapkan di pembelajaran di masing-masing sekolah. Sehingga ada berkelanjutan materi pelatihan kami, tidak berhenti di guru tapi juga ditularkan ke peserta didik," terangnya, Rabu, 28 Mei 2025.
BACA JUGA:Inovasi Ramah Lingkungan Bernilai Tinggi, Unnes Ciptakan Lukisan dan Kerajinan Unik dari Tulang Daun
Menurutnya, wayang merupakan salah satu kesenian yang paling banyak petuah hidupnya.
"Sehingga ini bisa kami ambil untuk membina atau menanamkan pendidikan karakter di peserta didik nantinya,"ujarnya.
Pemilihan wayang suket sebagai bahan ajar ini, selain untuk menjadi daya tarik pembelajaran di peserta didik juga harga yang cukup terjangkau.
"Wayang suket ini lebih terjangkau, kalau memilih wayang kulit harganya lumayan jadi ini menjadi solusi dari suket kita bisa membuatnya. Sehingga peserta didik akan lebih suka dan para guru menjadi pengalaman baru cara membuat wayang suket ini," katanya.
Melanjutkan, pembuatan wayang suket yang berasal dari rumput mendong ini merupakan bahan pembelajaran yang ramah lingkungan.
"Yang pastinya bahan pembelajaran ini ramah lingkungan, sehingga bisa diterapkan pada guru untuk memberikan materi pembelajaran. Selain itu dalam ppg ini kita tanamkan bagaimana pendidikan konservasi yang mengimplementasikan pendidikan ramah lingkungan," terangnya.
Pembuatan bahan ajar wayang suket ini merupakan bentuk projek dari PPG Calon Guru dari Seni Budaya kelompok A. Dimana dalam satu Rombongan Belajar (Rombel) terdapat 34 orang yang fokus pada pembuatan tusuk konde tari Semarangan dan pelatihan makeup yang sudah di selenggarakan di Kelurahan Patemon, Gunungpati.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: