Dinkes Grobogan Akan Kemas Program Dokter Speling dengan Cek Kesehatan Gratis

Dinkes Grobogan Akan Kemas Program Dokter Speling dengan Cek Kesehatan Gratis

Kepala Dinas Kesehatan Grobogan dr Djatmiko saat door stop dengan sejumlah wartawan di Gedung Paripurna DPRD Grobogan, Jawa Tengah, belum lama ini. (Achmad Fazeri/diswayjateng.id).--

GROBOGAN, diswayjateng.id - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, dr Djatmiko akan mengemas program dokter Spesialis Keliling (Speling) dengan Cek Kesehatan Gratis (CKG).

"Program dokter Speling nantinya juga akan dikemas bersama program Cek Kesehatan Gratis (CKG), dalam rangka melakukan skrining penyakit tertentu," terangnya kepada sejumlah wartawan belum lama ini.

Djatmiko menjelaskan, awalnya CKG ini untuk warga yang berulang tahun atau bisa dibilang sebagai hadiah. Namun seiring waktu, lanjutnya, siapapun bisa melakukan CKG tanpa harus terlebih dahulu menunggu waktu ulang tahun.

"Terpenting, dalam setahun hanya bisa sekali melaksanakan CKG," tegasnya.

Hanya saja, Djatmiko menyayangkan, masyarakat kurang antusias terhadap program CKG. Sebab, mereka khawatir setelah dilakukan skrining dalam CKG ternyata memiliki sejumlah penyakit yang justru menjadi beban pikiran.

"Kalau sudah seperti itu, artinya kami harus membuat terobosan baru agar program CKG benar-benar berjalan optimal," tambahnya.

Dari situlah, Djatmiko menambahkan, Dinkes Grobogan kemudian merangkul Organisasi Perangkat Desa (OPD) dan berbagai instansi lainnya. Menurutnya jika hanya mengandalkan masyarakat datang ke puskesmas, mereka kurang antusiasme.

Diberitakan sebelumnya, di Kabupaten Grobogan, program dokter Speling akan menjangkau sebanyak 72 desa yang tersebar di 19 kecamatan.

Hal itu disampaikan Sub Koordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Grobogan, Gunawan Cahyo Utomo di sela-sela mengunjungi dapur umum di lokasi banjir Desa Sukorejo, Kecamatan Tegowanu, Kabupaten Grobogan, belum lama ini.

"Pelaksanaannya, kami didukung oleh tenaga dokter spesialis dari 10 rumah sakit, baik itu milik pemerintah daerah maupun swasta," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: