Perhelatan KISA 2025 Menuai Sukses Luar Biasa, Karimunjawa Siap Melesat Tingkat Dunia

Perhelatan KISA 2025 Menuai Sukses Luar Biasa, Karimunjawa Siap Melesat Tingkat Dunia

Puluhan skydiver dari Indonesia dan luar negeri ikuti (KISA) Boogie Woogie Jump -arief pramono/diswayjateng.id-

JEPARA, diswayjatweng- Perhelatan Karimunjawa International Skydiving and Adventure (KISA) Boogie Woogie Jump yang digelar di Bandara Dewandaru Karimunjawa, Kabupaten Jepara, menuai kesuksesan. 

Tercatat puluhan skydiver dari Indonesia dan luar negeri turut ambil bagian dalam kompetisi tingkat dunia tersebut. Bahkan mereka pun mendeklarasikan bahwa kegiatan serupa akan digelar secara rutin di Karimunjawa.

Atas kesuksesan itu, Pulau Karimunjawa juga dibidik menjadi tempat pelatihan atau sekolah skydiving bagi atlet pemula. KISA Boogie Woogie Jump kali ini diikuti 50-an skydiver. Terdiri atas 16 skydiver dari lima negara, yakni Cina, Rusia, Ukraina, Malaysia, dan India, serta sekitar 35 skydiver nasional.

Chairman of KISA, Capt Muhammad Hariri mengatakan, event tersebut merupakan pembukaan atau pemanasan dengan konsep festival yang digelar sejak 7 hingga 11 Mei 2025. 

“Ini sifatnya masih ekspos, kita akan terus berlanjut terus seperti tempat-tempat international lainnya. Jadi ini kan sudah kita declare dengan level internasional, standarnya internasional. Ini nanti akan terus berlanjut sepanjang tahun,” ujar Muhamad Hariri, Selasa (13/5/2025).

Menurut Hariri, sejumlah negara lainnya tidak bisa hadir dalam even KISA tahun ini. Alasannya ada kendala dengan tiket untuk menuju ke Karimunjawa, sehingga menyebabkan mereka akhirnya membatalkan kehadiran.

 Untuk menunjang kegiatan skydiving di Indonesia, Hariri segera mendirikan pusat pelatihan skydiving di Pulau Karimunjawa. Pusat pelatihan ini dapat digunakan oleh para pemula, atau mereka yang mau menjadi skydiver profesional.

“Kita menyiapkan di sini untuk pusat pelatihan bagi pemula. Jadi, nanti temen-temen yang mau menjadi penerjun profesional, pusat pelatihan dikhususkan di sini,” terang Hariri.

 Pelatihan skydiving tersebut bersifat mandiri. Masa pelatihan skydiving di Karimunjawa, memakan waktu sekitar setengah bulan. Pemula akan didampingi oleh para ahli untuk 10 kali jumping, sampai benar-benar dapat jumping solo.

Terkait hal ini, Hariri meminta dukungan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Kabupaten Jepara, serta pihak terkait lainnya, seperti Pengelola Bandara Dewadaru. Sebab kegiatan rutin dan pelatihan skydiving ini, akan menjadi yang pertama di Indonesia.

 “Kita pilih Karimunjawa, karena ini memang tempatnya ini sudah mendukung, yaitu fasilitas bandaranya. Kita juga menjual tema Island View dan Beach View, sekaligus kita jadikan tema untuk mengeskpos Karimunjawa ke luar negeri,” katanya.

Di lain sisi, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi dalam beberapa kesempatan telah menyampaikan dukungan penuh terkait KISA Boogie Woogie Jump di Karimunjawa. 

Menurut Lutfhi, event berskala internasional itu dapat mengungkit perekonomian dan pariwisata, khususnya di Karimunjawa. Bahkan nantinya akan ada penerbangan langsung melalui Bandara Internasional dan Bandara Perintis. 

“Secara tidak langsung, ini akan menambah pariwisata serta investasi, jadi akan mengangkat Jawa Tengah, baik domestik maupun internasional. Namun, yang lebih utama adalah peningkatan pariwisata lokal,”pungkasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: