2.569 Lampion Terangi Langit Borobudur Jelang Detik-Detik Perayaan Waisak

MAGELANG, diswayjateng.id — Detik-detik puncak perayaan Hari Raya Waisak 2569 Buddhis Era (BE) di kawasan Candi Borobudur, MAGELANG, dimeriahkan dengan pelepasan ribuan lampion yang menerangi langit malam, Senin 12 Mei 2025

Sebanyak 2.569 lampion dilepaskan dari area Marga Utama di kompleks Taman Wisata Candi Borobudur. Langit pun bertabur cahaya, menandai momen sakral menjelang detik-detik perayaan Waisak.

Ketua Panitia Festival Lampion Waisak Nasional 2025, Fatmawati, menjelaskan bahwa pelepasan lampion dibagi dalam dua sesi.

Pukul 19.00–20.00 WIB dan 21.30–22.30 WIB. Tema yang diangkat tahun ini adalah Light of Peace atau Pelita Kedamaian.

BACA JUGA:Hari Raya Waisak di Semarang, Umat Budha Demak Berharap Punya Tempat Ibadah Sendiri

BACA JUGA:Delapan Napi Lapas Semarang Terima Remisi Khusus Waisak

“Jumlah lampion yang dilepaskan disesuaikan dengan tahun Buddhis Era, yaitu 2569 BE,” kata Fatmawati pada wartawan Senin malam.

Sebelum detik-detik perayaan Waisak dengan lampion diterbangkan, umat Buddha mengikuti rangkaian doa dan meditasi yang dipimpin oleh para biksu Sangha. 

Kemudian, dilakukan prosesi penyalaan lilin menggunakan api dharma dari Api Abadi Mrapen, Grobogan. Setelah itu, panitia memberikan panduan tata cara pelepasan lampion.

Ribuan lampion itu tak hanya memukau secara visual, tapi juga sarat makna. Setiap lampion membawa doa dan harapan, menjadi simbol penerangan batin bagi semua makhluk.

BACA JUGA:Meriah, Pawai Waisak dari Candi Mendut ke Borobudur

BACA JUGA:Perayaan Tri Suci Waisak di Vihara Tanah Putih Semarang, Simbol Persatuan Umat Beragama

Fatmawati menyebut, satu lampion digunakan oleh empat orang. Lampion-lampion tersebut terbuat dari bahan kertas ramah lingkungan yang mudah terurai di udara setelah mencapai ketinggian tertentu.

“Lampion-lampion ini melambangkan penerangan, kedamaian batin, ketenangan, dan kebahagiaan. 

Sumber: