Modal Digondol, Beras Tak Datang: Kisah Pilu Pengusaha Penggilingan Padi Pekalongan

Modal Digondol, Beras Tak Datang: Kisah Pilu Pengusaha Penggilingan Padi Pekalongan

Dul Yasin, pengusaha penggilingan Padi Pekalongan--IST

Yang datang bukan truk gabah, melainkan kenyataan pahit bahwa ia tertipu lagi.

"Saya sampai cekcok dengan istri gara-gara ini, tapi ya gimana lagi, saya terlalu percaya sama teman," keluhnya.

Tak berhenti di situ, malang benar nasib Dul Yasin.

Seorang mitra pedagang beras yang katanya bekerja sama dengan Pemerintah Kota Pekalongan juga membawanya ke jurang kerugian.

"Dia bawa 20 kuintal beras, nilai sekitar Rp 21 juta, katanya belum dibayar Pemkot," ucap Dul.

Namun, ketika orang itu terlihat membeli mobil baru, Dul langsung menemuinya.

"Bilang usahanya lagi sepi, katanya kalau mobil sudah laku akan dilunasi utangnya," kenang Dul.

Nyatanya, mobil memang terjual, tapi utang tetap menggantung.

"Dia bilang uangnya habis untuk kebutuhan hidup, saya cuma bisa mengelus dada," ujarnya lirih.

Meski dirundung kekecewaan berkali-kali, Dul Yasin menolak tumbang.

Ia tetap setia menjalankan usahanya, menggiling padi warga dan menjual beras dengan penuh kejujuran.

Ia percaya bahwa kunci rezeki bukan hanya dari usaha keras, tapi juga dari keikhlasan dan amal yang terus ditebar.

"Saya sudah pasrah, tapi saya juga percaya rekan-rekan saya akan sadar, dan uang itu semoga bisa kembali," tutupnya.

Kisah Dul Yasin adalah pengingat keras bahwa kepercayaan dalam bisnis bisa menjadi bumerang.

Namun sekaligus pelajaran bahwa kejujuran dan ketekunan, lambat laun, tetap akan menang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: