Pekerja Perempuan Rawan Hamil, BKKBN ‘Paksa’ Buruh PWI Jepara Ber-KB

Bupati Witiarso dukung BKKBN lakukan KB gratis bagi buruh di PT PWI-arief pramono/diswayjateng.id-
JEPARA, diswayjateng.id – Program akseptor KB secara gratis yang dilakukan di sejumlah industry padat karya di Kabupaten Jepara, bukan hanya tentang kontrasepsi saja. Namun juga terkait ketahanan dan keharmonisan keluarga para pekerja.
Kali ini program itu menyasar 515 orang karyawati perempuan dari PT Parkland World Indonesia (PWI) Jepara. Ratusan pekerja mendapatkan layanan KB gratis melalui program akseptor KB oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Tengah bersama Pemkab Jepara.
Layanan yang berlangsung selama tiga hari sejak Rabu (7/5/2025) hingga Jumat (9/5/2025), merupakan rangkaian peringatan Hari Buruh Internasional. Mereka menerima berbagai jenis layanan KB, seperti edukasi, konseling, dan pemasangan alat kontrasepsi di lingkungan perusahaan mereka.
Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Tengah, Eka Sulistia Ediningsih menjelaskan, program ini menyasar kelompok buruh perempuan sebagai target strategis memperluas jangkauan pelayanan KB.
Menurut Eka, sektor industri memiliki potensi besar mendukung program ketahanan keluarga dan pengendalian pertumbuhan penduduk.
“Total ada 515 akseptor KB dari kalangan pekerja perempuan di PT PWI Jepara. Ini bagian dari pelayanan langsung ke tempat kerja sebagai upaya meningkatkan akses KB bagi pekerja,” ujar Eka.
Di hari pertama pelayanan, tercatat 191 buruh menerima layanan KB jenis implant. Selain itu, 44 IUD, 60 akseptor memilih pil KB, 38 suntik KB dan 11 akseptor menerima kondom.
Selanjutnya hari kedua yakni pelayanan dilanjutkan dengan suntik KB kepada 10 akseptor dan pembagian pil kepada 161 akseptor. Kegiatan ini mengacu pada Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.
Dalam regulasi tersebut ditegaskan bahwa penduduk merupakan modal dasar pembangunan, sehingga penting untuk memperkuat ketahanan dan kesejahteraan keluarga melalui program KB.
“Tujuannya tak hanya mengatur kehamilan, tetapi juga menjaga kesehatan reproduksi, menurunkan angka kematian ibu dan anak, serta meningkatkan kualitas hidup keluarga,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Jepara Witiarso Utomo mengapresiasi langkah BKKBN menjangkau buruh melalui pendekatan pelayanan langsung di tempat kerja.
Menurut Witiarso, upaya ini telah memberikan dampak positif bagi pengendalian angka kelahiran di Kabupaten Jepara.
“Alhamdulillah, capaian pelayanan KB di Jepara sudah sangat baik. Angka kelahiran sudah berada di bawah rata-rata nasional, yakni 2,01 dari standar 2,1,” kata Bupati Jepara.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Jepara, Muh Ali menyatakan, pelayanan serentak ini merupakan langkah strategis dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya program KB.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: