Ilona Juwita: di Era Mesin Pencari AI, Konten Media Harus Belajar 'Ngobrol'

Ilona Juwita: di Era Mesin Pencari AI, Konten Media Harus Belajar 'Ngobrol'

Ilona Juwita, Co-founder dan CEO PT Promedia Punggawa Satu (ProPS) bersama Direktur GWPP Nurcholis Basyari (kanan) di sesi materi Journalism Fellowship on CSR 2-25--IST

JAKARTA, diswayjateng.id – Dunia media digital kini dihadapkan pada tantangan yang jauh lebih rumit dari sekadar menjadi yang tercepat.

Ilona Juwita, Co-founder dan CEO PT Promedia Punggawa Satu (ProPS) yang juga Wakil Ketua Umum Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) menyebut ada peran Artificial Intelegence yang menggeser pola Search Engine Optimization (SEO) model lama.

"Kalau media masih berpikir cepat itu cukup, siap-siap saja ditenggelamkan oleh algoritma AI," katanya Dalam workshop daring bertajuk 'Search Experience Era: Strategi Media di Tengah Gelombang AI' belum lama ini

Ilona menjelaskan betapa masifnya pergeseran perilaku pencarian pengguna.

BACA JUGA: 16 Wartawan dan Mahasiswa Terpilih Ikuti Journalism Fellowship on CSR 2025, Termasuk Disway Jateng

BACA JUGA: Ketua Dewan Pers Buka Journalism Fellowship on CSR 2025, Ini Pesannya

Ia menyampaikan hal itu dalam sesi materi Journalism Fellowship on CSR 2025 yang digelar Gerakan Wartawan Peduli Pendidikan (GWPP) dengan Tower Bersama Group (TBIG).

“Orang sekarang ngomong ke mesin, bukan ngetik,” katanya merujuk pada maraknya voice search dan chatbot seperti ChatGPT.

Kini, user tidak butuh klik panjang, mereka ingin jawaban langsung, jelas, dan tuntas tanpa harus buka situs.

Google kini lebih cerdas memilah konten mana yang punya nilai nyata dan mana yang sekadar berisik tanpa isi.

BACA JUGA: Direktur GWPP Nurcholis Basyari: Konten Medsos Bukan Produk Jurnalistik, Kecuali Milik Perusahaan Pers Resmi

BACA JUGA: Diawali Riset 'Luka' Industri Batik Tulis, TBIG Bangun Rumah Batik Penghasil Pengusaha dan Pengrajin Muda

Ilona menegaskan, “Kalau tulisan kita nggak menjawab pertanyaan pengguna, ya pasti mental.”

Ia menyarankan agar media digital mulai menulis dalam format pertanyaan-berjawab, misalnya "Apa itu disinformasi digital?" atau "Bagaimana cara membuat berita yang SEO-friendly?"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: