Jurnalisme Kritis, Kunci CSR Tidak Jadi Panggung Pencitraan

Jurnalisme Kritis, Kunci CSR Tidak Jadi Panggung Pencitraan

Direktur GWPP Nurcholis Basyari, kiri, dan Jurnalis Senior, Eduard Depari saat mengisi sesi di Journalism Fellowship on CSR 2025--IST

PEKALONGAN, diswayjateng.id - Jurnalis bukan hanya pemegang pena, tapi penjaga nurani sosial yang harus mengawal Corporate Social Responsibility (CSR) agar tak berubah jadi panggung sandiwara.

Eduard Depari, jurnalis kawakan media, membuka sesi materi Journalism Fellowship on CSR 2025 dengan pernyataan “CSR bukan cuma soal memberi, tapi bagaimana publik merasakannya.”

Dalam lanskap bisnis modern yang semakin mengusung keberlanjutan, CSR jadi kata sakti yang terus diulang-ulang oleh perusahaan demi membangun reputasi.

Namun, di balik gebyar program sosial itu, siapa yang memastikan bahwa janji-janji mulia benar-benar ditepati?

BACA JUGA: 16 Wartawan dan Mahasiswa Terpilih Ikuti Journalism Fellowship on CSR 2025, Termasuk Disway Jateng

BACA JUGA: Ketua Dewan Pers Buka Journalism Fellowship on CSR 2025, Ini Pesannya

Menurut Depari, jurnalis punya peran vital yang lebih dari sekadar peliput.

"Jurnalis adalah agen kritis yang menghubungkan program CSR dengan realita di lapangan, dan mereka punya kuasa untuk mengangkat atau menjatuhkan narasi," tuturnya.

Ketika jurnalis memberitakan kegiatan CSR secara menyeluruh dan jujur, mereka membantu publik melihat siapa yang benar-benar berbuat dan siapa yang cuma numpang pamor.

Tidak berhenti di sana, pemberitaan media yang berimbang bisa memberi tekanan moral pada perusahaan lain yang masih abai terhadap tanggung jawab sosial.

BACA JUGA: Diawali Riset 'Luka' Industri Batik Tulis, TBIG Bangun Rumah Batik Penghasil Pengusaha dan Pengrajin Muda

BACA JUGA: Direktur GWPP Nurcholis Basyari: Konten Medsos Bukan Produk Jurnalistik, Kecuali Milik Perusahaan Pers Resmi

“Kalau satu perusahaan diliput karena CSR-nya berdampak besar, yang lain pasti merasa tertinggal,” ujar Depari.

Media juga punya tanggung jawab untuk mengangkat kisah sukses CSR yang bukan direkayasa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: