Lawang Sewu De Voedselkraam: Kuliner Malam Bernuansa Heritage di Semarang yang Wajib Dikunjungi

Lawang Sewu De Voedselkraam: Kuliner Malam Bernuansa Heritage di Semarang yang Wajib Dikunjungi

Pengunjung menikmati kuliner di Lawang Sewu De Voedselkraam yang diselenggarakan KAI Wisata.--istimewa-Wahyu Sulistiyawan

SEMARANG, diswayjateng.id - Untuk menghidupkan kembali kawasan lawang sewu di malam hari, KAI Wisata menghadirkan kuliner malam yang bertajuk lawang sewu De Voedselkraam.

Kuliner malam yang berlokasi di halaman depan Lawang Sewu Semarang ini menghadirkan suasana santai dan estetik di tengah dan megahnya bangunan bersejarah, sehingga menjadikan Lawang Sewu hidup tidak hanya di siang hari, tetapi juga menjadi destinasi favorit di malam hari.

Corporate Branding & Communication KAI Wisata Riesta Junianti mengungkapkan, sebagai bagian dari upaya memperkaya pengalaman pengunjung di kawasan heritage, KAI Wisata memperkenalkan program terbaru bertajuk Lawang Sewu De Voedselkraam, sebuah konsep kuliner malam yang berlangsung di halaman depan Lawang Sewu.

"Melalui program Lawang Sewu De Voedselkraam, KAI Wisata ingin menghidupkan kembali kawasan heritage Lawang Sewu di malam hari dengan menghadirkan konsep kuliner santai yang dapat dinikmati masyarakat, ini merupakan bagian dari upaya kami untuk memperkaya pengalaman wisata sejarah sekaligus mendukung pelaku UMKM lokal" teranya, Selasa, 29 April 2025.

BACA JUGA:KAI Wisata Berikan Diskon 21 Persen untuk Kereta Carter dan Luxury Lounge Spesial Hari Kartini 2025

BACA JUGA:KAI Wisata Apresiasi 11 Porter Terbaik Dari Pemesanan e-Porter di 14 Stasiun Besar

Nama Lawang Sewu De Voedselkraam berasal dari bahasa Belanda, di mana Voedsel berarti makanan dan Kraam berarti kios atau gerai. Dan lawang sewu sendiri berarti seribu pintu. 

Sehingga Lawang Sewu De Voedselkraam bisa diartikan sebagai Kios Makanan Seribu Pintu. 

Konsep ini menghadirkan deretan tenant UMKM yang menawarkan berbagai sajian khas Semarang dan sekitarnya, menciptakan pengalaman kuliner malam dengan nuansa berbeda.

Lawang Sewu De Voedselkraam beroperasi setiap hari Selasa hingga Minggu mulai pukul 20.00 hingga 02.00 WIB, melibatkan 13 tenant lokal terpilih. 

Akses pengunjung dibuka gratis khusus di area halaman depan Lawang Sewu, dengan tetap menjaga kelestarian dan orisinalitas bangunan utama. 

"Kami juga mengucapkan terima kasih atas dukungan masyarakat yang terus memberikan antusiasme tinggi terhadap program ini," tambahnya. 

Ia menambahkan, program ini tidak hanya memperkaya pengalaman wisatawan, tetapi juga menjadi wadah pengembangan ekonomi kreatif lokal. 

"Kehadiran Lawang Sewu De Voedselkraam memberikan peluang bagi UMKM untuk memperkenalkan produknya kepada masyarakat luas dalam balutan suasana heritage yang ikonik," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: