Tur Lawatan “Bandeng Keliling” Singgah di Kota Tegal

Tur Lawatan “Bandeng Keliling” Singgah di Kota Tegal

DISKUSI - Dua narasumber diskusi menyampaikan pandangan dalama acara Tur Lawatan Jalan Terus “Bandeng Keliling”.Foto: Istimewa --

TEGAL, diswayjateng.id - Kota Tegal menjadi persinggahan ke-17 Tur Lawatan Jalan Terus “Bandeng Keliling” yang dimotori Kolektif Hysteria. Spasi Creative Space yang beralamat di Jalan Waru Nomor 11, Kelurahan Mintaragen, Kecamatan Tegal Timur, Kota Tegal, dipilih sebagai tempat singgahnya Tur yang merupakan rangkaian Penta KLabs V Tahun 2025 ini.

Pukul delapan malam, pemutaran dan diskusi Film Dokumenter Legiun Tulang Lunak: 20 Centimeters Per Year serta dua buku berjudul sama dimulai. Dengan dimoderatori pegiat Tegal Book Party Tiara Septia Ningrum, dihadirkan dua narasumber yaitu Pendiri Kolektif Hysteria Yuswinardi dan Pengelola Spasi Creative Space Gendra Wisnu Buana.

Dalam diskusi yang berlangsung seru itu, Yuswinardi yang merupakan putra daerah dari Kota Tegal menyampaikan pentingnya kemampuan menulis sebagai bagian dari proses berkolektif, selain kebiasaan untuk mengarsipkan kegiatan. Menurut pengamatan Yuswinardi, tidak sedikit komunitas atau kolektif, berlaku abai terhadap kebiasaan tersebut, karena dianggap hal yang remeh temeh belaka. 

“Hal-hal ini sepertinya sering dikesampingkan oleh teman-teman kolektif,” kata Yuswinardi seperti dikutip dari siaran pers resmi. Disampaikan Yuswinardi, sebab, hal tersebut bisa menjadi salah satu cara untuk memperoleh suntikan pendanaan dari pendonor, supaya kolektif bisa memiliki modal untuk berkegiatan. 

BACA JUGA:DKT Berharap, Peminat Seni dan Budaya di Kota Tegal Semakin Berkembang

BACA JUGA:DKKT Akomodir Kreativitas Seniman Muda

Selanjutnya Yuswinardi menyoroti terkait kecakapan berpikir, untuk pengolahan wacana atau isu, menjadi sebuah narasi yang mampu dimengerti oleh banyak orang. Dalam pandangan Yuswinardi, kadang kala membaca hal-hal semacam itu, penting. “Bukan hanya sekadar impulsif membuat kegiatan,” ucap Yuswinardi membeberkan pandagannnya. 

Tak lupa, sesuai ujuan utama lawatan ini, Yuswinardi menularkan semangat Manifesto Tulang Lunak Bandeng Juwana sebagai representasi perjalanan dua puluh tahun Kolektif Hysteria di medan kebudayaan dan kesenian Kota Semarang. Diketahui sebelumnya, tur ini telah dihelat di tiga puluh titik. Dua puluh lima di Jawa dan Bali, serta lima titik lain di luar negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: