Investor Lirik Kawasan Sragen Dekat Exit Tol

Investor Lirik Kawasan Sragen Dekat Exit Tol

Gerbang tol Sragen--Mukhtarul Hafidh / diswayjateng.id

SRAGEN, diswayjateng.id - Dampak dari adanya dua gerbang tol, menjadi alasan bagi para Investor melirik Kabupaten Sragen untuk membuka pabrik di Desa Toyogo, Kecamatan Sambungmacan. Proyek ini menjadi bukti bahwa Sragen bukan lagi sekadar kota perlintasan, melainkan destinasi menjanjikan bagi investasi skala besar.

Investor tersebut bakal mendirikan pabrik sepatu tak jauh dari exit tol Sragen Timur.Kehadiran investasi ini menandakan babak baru bagi Sragen. Dengan lokasi strategis, dukungan masyarakat, dan fasilitasi pemerintah yang solid, investasi ini menjadi pemicu kebangkitan ekonomi lokal.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sragen, Dwi Agus Prasetyo, mengungkapkan bahwa proses pendirian pabrik sepatu di Desa Toyogo sudah memasuki tahap krusial. "Izin zonasi tata ruang telah dikonfirmasi, dan lokasi masuk dalam zona merah atau untuk industri," ujarnya.

Saat ini, proses pembebasan lahan sedang berlangsung, menjadi langkah awal sebelum masuk ke tahap perizinan lebih lanjut seperti KKPR, AMDAL, dan PBG. DPMPTSP Sragen berkomitmen untuk mendampingi investor secara penuh, memastikan kelancaran setiap proses.

Pabrik ini tidak berdiri sendiri. Di wilayah yang sama, Kawasan tersebut juga dilirik investor lainnya, berbatasan hanya oleh sebuah jalan. Satu kawasan di Kecamatan Sambungmacan membutuhkan lahan seluas 50 hektare, sementara kawasan lain di Kecamatan Gondang membutuhkan 10 hektare.

"Masyarakat di sekitar exit tol sangat terbuka dan ramah terhadap investasi. Mereka menyadari manfaat ekonomi yang akan mengalir, mulai dari kenaikan harga tanah hingga peluang kerja baru," kata Dwi.

Menurut Dwi, masyarakat kini lebih memahami dampak jangka panjang kehadiran industri, seperti peningkatan ekonomi lokal dan infrastruktur. Meski begitu, DPMPTSP memilih untuk tidak ikut campur dalam proses pembebasan lahan, hanya berperan sebagai pengamat dan fasilitator. 

"Kami memantau dan memastikan semua berjalan lancar, tapi urusan lahan sepenuhnya diserahkan kepada pihak terkait," ucap dia.

Di sisi lain, Kepala Desa Toyogo, Suraji, mengaku belum mengetahui detail perkembangan proyek ini. Dia hanya menyebut bahwa lahan yang disasar berada di sekitar exit tol, dan sebuah panitia telah dibentuk untuk mengurus pembebasan lahan. 

"Kami mendengar kabar soal rencana pabrik, tapi pemerintah desa tidak ikut memantau secara langsung. Ada seseorang bernama Mas Wid yang memimpin panitia, tapi saya belum tahu persis lahan mana yang akan digunakan," kata Suraji.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: