1423 Calon Jemaah Haji Kudus Tunggu Kepastian Jadwal Terbang
Pihak Kemenag Kudus menunggu keputusan jadwal pemberangkatan calon jemaah haji Kudus.-arief pramono/diswayjateng.id-
KUDUS, diswayjateng.id- Pemerintah Pusat hingga kini belum memberikan kepastian jadwal keberangkatan calon jemaah haji, serta pembagian kloter atau kelompok terbang. Karena itu, pihak Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kudus masih menunggu keputusan resmi tersebut.
Dalam musim ibadah haji tahun ini, sebanyak 1.423 warga Kudus dijadwalkan menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci Makkah. Dari jumlah itu, sebanyak 31 orang mendapat prioritas sebagai jemaah lanjut usia (lansia), dengan usia minimal 65 tahun.
Plt Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama Kudus, Muhammad Ulin Nuha, penetapan jemaah haji prioritas lansia dilakukan secara sistematis melalui sistem yang ditetapkan pusat.
Menurut Ulin, calon haji termuda tahun ini berasal dari Kecamatan Bae dengan usia 18 tahun, sementara yang tertua berusia 84 tahun dari Desa Gondoharum, Kecamatan Jekulo.
BACA JUGA: Incar Tahta Juara JSSL Singapore 7’s, Tim Pesepakbola Putri Usia Dini Indonesia Digembleng di Kudus
BACA JUGA: DPRD Kudus Golkan Proyek RS Internasional, Fokus Dibahas di Ranwal RPJMD
Terkait pembagian kloter atau kelompok terbang, Ulin menyampaikan bahwa hingga saat ini belum ada kepastian jadwal keberangkatan.
Ulin mengaku masih menunggu keputusan resmi, termasuk apakah seluruh jemaah asal Kudus akan diberangkatkan dalam gelombang pertama atau terbagi dalam beberapa tahap.
Di lain sisi, Bupati Kudus, Sam’ani Intakoris menyampaikan harapannya, agar para calon jemaah haji bisa menjaga nama baik Kudus selama berada di Tanah Suci. Ia juga mengapresiasi upaya Kemenag dalam mempersiapkan jemaah sebaik mungkin.
“Terima kasih kepada Kemenag Kudus yang telah membekali para jemaah dengan pengetahuan melalui manasik. Ini sangat penting mengingat perkembangan teknologi dan fasilitas di Makkah kini jauh lebih maju,” ujar Bupati.
Ia mencontohkan, jika dulu transportasi jemaah hanya mengandalkan bus, kini tersedia kereta cepat dan berbagai layanan digital. Bahkan, untuk jemaah yang mengalami keterbatasan fisik, tersedia mobil kecil sebagai pengganti kursi roda.
Bupati juga mengingatkan adanya kemungkinan perubahan lokasi dan fasilitas ibadah di Makkah akibat perluasan area oleh pemerintah Arab Saudi. Karena itu, ia menekankan pentingnya mengikuti manasik secara serius agar jemaah siap menjalani rangkaian ibadah dengan tenang dan khusyuk.
“Semoga seluruh proses, mulai dari keberangkatan hingga kepulangan ke Tanah Air, berjalan lancar dan penuh berkah,” imbuhnya.
Di akhir pesannya, Bupati juga mengajak para jemaah muda untuk membantu para lansia selama perjalanan dan selama pelaksanaan ibadah haji di Makkah.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: