Hidupkan Budaya Berkesenian di Kalangan Akademisi

ATRAKTIF - Penampilah mahasiswi Universitas Bhamada dalam menabuh gamelan secara live di pementasan wayang golek.Foto:Hermas Purwadi/diswayjateng.id--
SLAWI, diswayjateng.id - Inovasi tiada henti untuk melestariakan kesenian dan budaya leluhur Jawa, khususnya gamelan terus dilakukan Ki Anom Sadewa. Usai menciptakan inovasi wayang golek gamelan keroncong, kini dia mengajak mahasiswi Universitas Bhamada Slawi menjadi penabuh gamelan.
Dari pada tidak pentas setelah sempat di gembleng dalam latihan sebelum Ramadan, mereka dilibatkan dalam kegiatan wayangan. Sebelum pagelaran wayang digulirkan, mereka memainkan gamelan terlebih dahulu. "Dengan maksud, pihak kampus tahu bahwa mahasiswanya senang menggeluti kesenian gamelan," ujarnya.
Pihaknya berharap pihak kampus segera merespon antusias mahasiswanya dalam melestarikan budaya kesenian Jawa tersebut dengan mewujudkan seperangkat gamelan. Dalam penampilan perdananya, mahasiswi mengiringi penampilan tari endel secara live dengan menggunakan busana Jawa.
"Mereka sempat saya latih sebelum Ramadan seminggu sekali di rumah saya. Untuk pertama kalinya, mereka saya libatkan dalam pembuka pagelaran wayang di hajatan hitanan," cetusnya.
BACA JUGA:Menunggu Buka Puasa, Puluhan Remaja Latihan Bikin Wayang Suket di Taman Indonesia Kaya Semarang
BACA JUGA:Gebrakan Baru, Wayang Golek Gamelan Keroncong
Terkait terobosan inovasi yang dilakukan saat ini terinspirasi untuk mengawinkan musik-musik Jawa dengan genre musik keroncong dalam pertunjukan wayang golek. Kebetulan, inovasi atau gebrakan baru ini belum pernah ditemui di jagad pewayangan yang ada di Jawa Tengah.
Dengan gebrakan inovasi ini, dan menggandeng generasi muda, khususnya kalangan akademisi. Dia berharap wayang golek semakin diminati oleh berbagai kalangan termasuk generasi muda saat inilah.
Pria yang sempat menuntaskan pendidikan seni pewayangan di bangku kulah ISI Surakarta tersebut, menuruni bakat mendalang dari mbah buyutnya yang juga berprofesi sebagai dalang.
Putra pasangan Ki Suratno yang juga dalang wayang golek cepak Tegal dan Sumari ini dalam kesehariannya berkecimpung sebagai pelatih gamelan, macapat, membuat lagu, membuat iringan tari dan iringan wayang.
BACA JUGA:DPRD Kabupaten Pemalang Peringati Hari Wayang Nasional dan Tasyakuran Pelantikan
"Kami berupaya melestarikan kesenian wayang golek ini di berbagai momen. Baik hajatan, ulang tahun, resepsi perniahan, puputan, seekah bumi hingga sosialisasi dan peresmian gedung," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: