Batik, Kapal, hingga Dragon Ball Warnai Langit di Festival Balon Pekalongan 2025

Grand Final Festival Balon Pekalongan 2025 di Lapangan Mataram, Kota Pekalongan--Bakti Buwono/ diswayjateng.id
Balon udara—jika dilepas secara liar dan tidak terkontrol—berpotensi mengganggu jalur lalu lintas penerbangan.
Direktur Keselamatan, Keamanan, dan Standarisasi AirNav Indonesia, Kapten Nur Cahyo Utomo, menyatakan dukungannya pada festival Balon Pekalongan 2025.
BACA JUGA:Dari Jetayu hingga Jalan Seruni: Geliat Ekonomi Pedagang Lopis di Puncak Syawalan Pekalongan
BACA JUGA:Lebaran 2025, Pemudik 'Telat' Catat Jumlah Tertinggi di Stasiun Pekalongan
Ia menyebut, festival balon yang ditambatkan, merupakan bentuk pelestarian tradisi tapi sekaligus menjaga keselamatan penerbangan di jalur udara. Nur Cahuo mengingatkan bahwa langit Pekalongan termasuk jalur penerbangan tersibuk di Indonesia.
“Jalur ini adalah titik menurun bagi pesawat dari arah Jakarta ke Semarang, risiko pertemuan dengan balon tentu ada,"katanya. Pantauan di lapangan, tampak banyak balon liar di langit kota Pekalongan.
Pihak AirNav pun menurunkan satu unit mobil komunikasi VCP (Vehicle Communication Point) di sekitar area festival untuk melaporkan pergerakan balon ke pengatur lalu lintas udara di Semarang.
Jika ada balon liar terdeteksi, maka peringatan langsung disampaikan kepada pengatur lalu lintas udara di Semarang.
BACA JUGA:Terminal Tipe A Pekalongan Perketat Ramp Check Jelang Mudik Lebaran 2025
BACA JUGA:Bocah Hilang Ditemukan Petugas di Rest Area 338A Pekalongan
"Lalu disampaikan di pilot yang bertugas. Kita kan tidak tahu ketinggian balon dan arah angin kemana," ucapnya.
Langkah kolaboratif antara pemerintah kota, panitia, dan AirNav ini menunjukkan bahwa tradisi Festival Balon Pekalongan bisa tetap berjalan tanpa mengorbankan keselamatan.
Rita Nurharyanti, GM AirNav Semarang, bersama Direktur Navigasi Penerbangan Kementerian Perhubungan, Syamsu Rizal, turut meninjau langsung kesiapan dan pengamanan festival ini.
Balon-balon itu bukan sekadar hiasan di langit, melainkan simbol semangat gotong royong, inovasi, dan kebanggaan warga Pekalongan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: