Lantai Gudang Balai RW 06 Kadipiro Ambles, Dua Warga Terperosok

“Dulu, area ini merupakan jalur drainase. Ada kemungkinan terjadi kebocoran yang tidak terdeteksi dan akhirnya menggerus tanah di bawah gedung,” jelasnya.

Namun, Arif menegaskan, sejak pembangunan gedung pada 2019, wilayah tersebut telah diperkuat dengan talud dan tanggul karena berada dekat dengan Sungai Pepe. 

Meskipun demikian, pada tahun 2022, warga sempat melakukan perbaikan saluran air, dan saat itu ditemukan beberapa titik retak di sekitar lokasi kejadian.

Menindaklanjuti kejadian ini, pihak kelurahan telah mengajukan permohonan kajian teknis kepada Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) untuk memastikan penyebab dan langkah perbaikan yang diperlukan.

“Kami masih menunggu hasil kajian dari DPU dan instansi terkait. Sementara itu, lokasi kejadian sudah kami sterilkan dan dikosongkan. Kegiatan Posyandu yang awalnya dijadwalkan di balai RW ini akan dipindahkan ke lokasi lain,” terang Arif.

Sugiyanto, suami dari Martini, mengungkapkan, strinya mengalami luka robek di kaki dan harus mendapatkan tiga jahitan.

“Syukurlah hanya luka di kaki dan sudah dijahit. Sekarang sudah boleh pulang. Bu Kiswatiningsih juga sudah diperbolehkan pulang,” ujarnya.

Sebagai Ketua RW 06, Sugiyanto mengaku bingung dengan kejadian ini.

“Gedung ini sudah berdiri sekitar delapan tahun, sejak kepemimpinan RW sebelumnya. Saya heran, tanah di bawahnya seperti hilang begitu saja, padahal temboknya masih utuh dan tidak ada retakan besar sebelumnya,” tuturnya.

 

Sumber: