Menyerap Aspirasi Warga ala Gubernur Jateng Ahmad Luthfi

Menyerap Aspirasi Warga ala Gubernur Jateng Ahmad Luthfi

SERAP ASPIRASI - Gubernur Jateng Ahmad Luthfi menyerap aspirasi masyarakat.Foto: Istimewa --

KENDAL, diswayjateng.id – Malam itu, Jumat, 7 Maret 2025. Jarum jam menunjukkan pukul 20.00 WIB. Pemandangan Pendopo Kabupaten KENDAL tidak seperti biasanya. Malam itu  penuh dengan orang-orang. Para tetamu menduduki kursi-kursi yang disediakan.  

Tamu yang berdatangan dari berbagai elemen masyarakat. Mulai dari tokoh masyarakat, tokoh agama, organisasi masyarakat, oraganisasi pemuda, petani, nelayan, dan elemen lainnya yang ada di Kabupaten kendal. 

Di bagian depan, nampak Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi,  Bupati Kendal Dyah Kartika Permanasari, Wakil Bupati Kendal Benni Karnadi, dan tokoh-tokoh lainnya. 

Ya. Malam itu dihelat acara Nongkrong Bareng dan Silaturahmi Gubernur Jawa Tengah bersama tokoh masyarakat dan tokoh agama setempat. Dengan penuh gayeng, canda, dan tawa acara itu berlangsung. Silaturahmi berlangsung hangat dan akrab. 

BACA JUGA:Gubernur Jateng Tinjau Perbaikan Jalan, Progres Capai 88 Persen Jelang Lebaran

BACA JUGA:Butuh Anggaran Rp2 Miliar, Gubernur Jateng Dorong Revitalisasi Pasar Boja Kendal

Dengan segenap perhatiannya, Gunernur Jateng, Ahmad Luthfi mendengarkan satu demi satu  keluhan, masukan, dan usulan masyarakat perihal berbagai masalah. Banyak bahasan yang disampaikan; mulai dari persoalan lingkungan, pertanian, pendidikan, serapan tenaga kerja, infrastruktur, nelayan, anggaran, serta masalah sosial lain.

Salah seorang tokoh nelayan, Triyono mengadukan mengenai sedimentasi di muara sungai di daerahnya yang acap menjadi penghambat bagi nelayan untuk pergi dan pulang melaut.

"Tolong kami bisa lebih diperhatikan. Nelayan kami susah payah ketika akan melaut karena pendangkalan di muara,” ucapnya. 

Malam semakin larut, waktu terus berjalan, detik tidak pernah berjalan mundur. Aspirasi demi Aspirasi masyarakat masih disampaikan. 

BACA JUGA:Gubernur Jateng Dorong Pemenuhan Hak Anak Pekerja Perempuan dan Perbaikan Infrastruktur

BACA JUGA:Upaya Kikis Kemiskinan, Gubernur Jateng Gelontorkan Berbagai Bantuan Sosial

Salah seorang petani, Nur Faizin menyampaikan keluhannya mengenai harga beli jagung dan padi yang secara praktik belum sesuai regulasi pemerintah pusat.

"Pas panen harga jatuh. Harga jagung dan padi memang sudah ada penetapan (standar harga, tetapi praktiknya jauh panggang dari api," ujarnya mewakili suara petani di Kendal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: