Ramadan 2025, SMP di Batang Wajib Selipkan Kegiatan Agama, Dilarang Sampai Sore

Ramadan 2025, SMP di Batang Wajib Selipkan Kegiatan Agama, Dilarang Sampai Sore

SMPN 1 Batang--Bakti Buwono/ diswayjateng.id

BATANG, diswayjateng.id – Kegiatan pesantren kilat di bulan Ramadan 2025 untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Batang dilarang dilakukan hingga waktu sore, bahkan malam hari. 

Hal itu disampaikan oleh Kepala Bidang SMP, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Batang, Sutriyono. 

"Kami mengimbau pada sekolah untuk tidak mengadakan kegiatan sampai malam hari, karena banyak sekolah yang secara geografis tempatnya agak jauh dari rumah siswa," jelas Sutriyono pada Jumat, 7 Maret 2025. Tujuannya adalah untuk menghindari risiko yang tidak diinginkan, seperti anak pulang malam dan sebagainya.

Hal itu tertuang dalam surat edaran tentang pemberitahuan pembelajaran libur bulan Ramadan sampai dengan libur Idul Fitri. 

BACA JUGA: Dibujuk Pakai Bahasa Jawa Khas Batang, Ribut Uripah Akhirnya Mau Pulang dari Hutan Malaysia

BACA JUGA: Ribut Uripah, Warga Batang yang 19 Tahun Hilang di Hutan Malaysia Ditemukan

Isi lainnya adalah kegiatan belajar bulan Ramadan berlangsung 6-25 Maret 2025, dengan kegiatan pembelajaran dimulai pukul 07.30. 

Kemudian ada pengaturan alokasi waktu untuk tatap muka: SD 30 menit per jam, SMP 35 menit, dan untuk PAUD hingga SKB disesuaikan. 

"Kegiatan diarahkan pada peningkatan keimanan dan ketaqwaan di setiap pertemuan ruang kelas, harus ada kegiatan ibadah seperti tadarus Ramadan, salat dhuha bersama, kuliah Ramadan, dan sebagainya," ucapnya.

Untuk zakat fitrah, pihaknya mengimbau sekolah tidak usah mengadakan, kecuali ada rapat komite sekolah serta administrasinya harus lengkap dengan notulennya.

BACA JUGA: Rapat Perdana Bupati Batang Faiz Kurniawan, Tegaskan Tidak Ada Jual Beli Jabatan

BACA JUGA: Viral Warga Batang Tinggal di Hutan Malaysia 19 Tahun, Camat Bawang: Benar itu Warga Saya

Pelaksana tugas (Plt) Kepala SMPN 1 Batang, Tikwo Hardono, menyebut pihaknya memang berencana menggelar pesantren Ramadan tapi dengan format berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya. 

"Rencana pesantren Ramadan kami laksanakan tiga hari terakhir sebelum liburan, dengan materi dan narasumber dari guru sekolah. Pelaksanaannya di jam sekolah, tidak ada buka bersama," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: