Dana TKD Jateng Dipangkas Rp127 Miliar, Luthfi: Program Infrastruktur Terdampak, Akselerasi Tetap Berjalan

Dana TKD Jateng Dipangkas Rp127 Miliar, Luthfi: Program Infrastruktur Terdampak, Akselerasi Tetap Berjalan

Gubernur Jateng Ahmad Luthfi saat menerima kunjungan anggota Komisi II DPR RI dalam kunjungan kerja spesifik di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Semarang, Kamis (6 Maret 2025.-Istimewa/ Umar Dani -Humas Pemprov Jateng

SEMARANG, diswayjateng.id – Pemerintah pusat memangkas Dana Transfer ke Daerah (TKD) untuk Provinsi Jawa Tengah sebesar Rp127,97 miliar. Anggaran yang semula Rp8,9 triliun kini turun menjadi Rp8,7 triliun.

Pemotongan ini mencakup pengurangan Dana Alokasi Umum (DAU) untuk sektor pekerjaan umum sebesar Rp31,72 miliar serta Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik, kecuali bidang pendidikan dan kesehatan, sebesar Rp96,25 miliar. 

Penyesuaian ini tertuang dalam Keputusan Menteri Keuangan (KMK) Nomor 29 Tahun 2025.

BACA JUGA:Pj Gubernur Jawa Tengah Serahkan DIPA dan TKD 2025 Senilai Rp105,72 Triliun

Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, mengungkapkan bahwa pemangkasan ini berdampak pada program infrastruktur yang didanai APBN. Namun, program lain tetap berjalan sesuai rencana awal.

Menurut Lutfi, pemangkasan ini cukup berpengaruh terhadap infrastruktur karena adanya revisi anggaran dari pemerintah pusat.

"Namun, kami memastikan akselerasi program tetap dilakukan, terutama yang bersumber dari APBD Provinsi Jawa Tengah,” ujar Luthfi dalam kunjungan kerja spesifik Komisi II DPR RI di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Semarang, Kamis (6 Maret 2025.

BACA JUGA:Demi Pembangunan Jateng, Gubernur Ahmad Luthfi Gagas Forum Kolaborasi

Sementara itu, Anggota Komisi II DPR RI, M Toha, menegaskan bahwa kunjungan ini bertujuan memastikan pengelolaan TKD di Jawa Tengah, terutama pasca terbitnya Inpres Nomor 1 Tahun 2025 tentang efisiensi anggaran.

Menurutnya, sebagai daerah penyangga arus mudik, Jawa Tengah memiliki kebutuhan mendesak untuk perbaikan infrastruktur jalan menjelang Lebaran.

“Jangan sampai ada jalan berlubang saat arus mudik dan balik Lebaran. Anggaran perlu disiapkan untuk mengantisipasi hal ini,”ujar Toha. (*).

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: