Polres Batang Waspada Perang Sarung Jelang Sahur, Tradisi atau Aksi Kriminal?

Selain penegakan hukum, Polres Batang juga mengedepankan pendekatan pembinaan dengan melibatkan orang tua, guru, dan perangkat desa. 

Langkah ini diambil agar upaya pencegahan bisa berjalan lebih efektif.

BACA JUGA: Libur Isra Miraj dan Imlek 2025, Kapolres Batang Pantau Keamanan Objek Wisata, Ini Temuannya

BACA JUGA: Pantura Penuh Lubang, Satlantas Polres Batang Wajibkan Anggotanya Bawa Pilok Putih

“Kami mengimbau agar para orang tua lebih peduli dengan aktivitas anak-anak mereka, terutama selama bulan Ramadan. Awasi kegiatan mereka, jangan sampai terlibat dalam aksi yang membahayakan diri sendiri maupun orang lain,” kata AKP Imam.

Polres Batang juga mengapresiasi peran aktif masyarakat yang cepat melaporkan kejadian perang sarung. Dengan laporan yang cepat, aksi tersebut bisa segera dicegah dan ditindak.

“Setiap laporan yang masuk akan kami tanggapi dengan cepat. Patroli polisi juga kami tingkatkan selama Ramadan demi menjaga ketertiban dan kenyamanan masyarakat yang sedang menjalankan ibadah puasa,” tambahnya.

Selain mengantisipasi perang sarung, Polres Batang juga mengingatkan masyarakat untuk lebih waspada terhadap potensi gangguan keamanan selama bulan Ramadan. 

Waktu-waktu rawan seperti saat maghrib dan tarawih menjadi perhatian khusus.

“Pastikan rumah dalam keadaan aman saat ditinggalkan untuk salat tarawih. Periksa kembali alat-alat listrik dan dapur agar terhindar dari risiko kebakaran,” imbau AKP Imam.

Pihak kepolisian juga melarang penggunaan petasan atau penyimpanan bahan peledak yang berpotensi membahayakan.

Langkah ini diambil untuk menjaga ketertiban dan keselamatan selama bulan suci.

Dengan sinergi antara kepolisian, orang tua, dan masyarakat, diharapkan situasi selama Ramadan di Batang tetap kondusif dan aman. 

Sumber: