Sambut Bulan Ramadhan, Bupati Demak Pukul Bedug di Acara Megengan

Sambut Bulan Ramadhan, Bupati Demak Pukul Bedug di Acara Megengan

Bupati Demak, dr Eistianah bersama Forkopimda Kab Demak pukul bedug tanda memasuki bulan ramadan di festival Megengan, Jumat 28 Februari 2025-nungki diswayjateng-

DEMAK, diswayjateng.id - Bupati Demak, dr. Eistianah bersama forkopimda Kab Demak melakukan pemukulan bedug sebagai tanda dimenyambut bulan Ramadan 1446 Hijriah pada festival Megengan di Alun-alun Demak, Jumat 28 Februari 2025.

Dalam festival megengan yang dilaksanakan tiap tahun menjelang bulan Ramadan tersebut Bupati terus mengapresiasi inovasi yang terus dihadirkan oleh Dinas Pariwisata dalam penyelenggaraan festival megengan setiap tahunnya.

Ia pun menyoroti kuliner khas Megengan, seperti sate keong yang hanya ada dan populer pada saat adanya festival Megengan.

"Kalau tidak ada peringatan seperti festival megengan ini, mungkin sate kiong bisa hilang. Festival ini bukan hanya soal budaya, tapi juga mendorong perekonomian masyarakat,” tambahnya.

BACA JUGA:Satlantas Demak Larang Kereta Kelinci Beroperasi di Jalan Raya

BACA JUGA:Operasi Penertiban Usaha Karaoke dan Lapak Miras, Satpol PP Demak Sita 221 Botol Miras

“Dinas Pariwisata selalu menghadirkan sesuatu yang berbeda untuk menampilkan dan menjaga budaya yang ada di Kabupaten Demak. Ini penting agar generasi penerus tetap mengenal dan melestarikan tradisi leluhur,” ujarnya

Bupati pun mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga kebersihan dan mencintai Kota Wali agar tetap sehat dan nyaman.

Dalam sambutan pembukanya, Kepala Dinas Pariwisata Demak, Endah Cahya Rini, menekankan bahwa Festival Megengan bukan sekadar seremoni, tetapi juga wujud kebersamaan dalam menyambut Ramadhan.

“Nawaithu, semangat utama acara ini adalah ‘nguri-uri’ atau merawat tradisi luhur Demak sebagai Kota Wali dan Kota Religi,” katanya.

BACA JUGA:Jelang Ramadan Harga Beras di Demak Stabil

BACA JUGA:Harga Komuditas Pangan Melambung di Demak, Cabai Setan Tembus Rp100 Ribu

Ia juga mengingatkan pentingnya sejarah dalam membentuk identitas daerah.

"Jas merah, jangan sekali-kali melupakan sejarah. Kota tanpa sejarah ibarat manusia tanpa ingatan. Kita harus terus merawat warisan dari pendiri Demak, seperti Raden Patah dan Sunan Kalijaga,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: