Banjir Tak Berkesudahan, Warga Sayung Muak dan Pasang Spanduk Protes
Balai Desa Kalisari dengan leaflet protes warga terkait banjir yang tidak ada solisi-nungki diswayjateng-
"Di sini tanahnya datar, air tidak bisa keluar ke mana-mana. Harus ada solusi seperti pompa air agar cepat surut," tegas Zaeni.
Ia berharap pemerintah segera mengambil tindakan serius agar masalah ini tidak terus berulang setiap tahun, terlebih banyak usaha tutup selama berminggu - minggu akibar banjir ini, salah satunya warung mie ayam.
"Kami sudah tutup sejak tiga minggu lalu. Karena warung kami kan tepat di depan Balai Desa yang airnya tinggi 50 cm, sehingga sepertinya mustahil ada yang mampir jajan," ucapnya Atika (40) pemilik warung.
Banjir melanda di 4 desa di Sayung
Berdasarkan infoemasi yang didapat dari Kantor Kecamatan Sayung, hampir 80% wilayah Sayung juga tergenang air di mana banjir melanda Dukuh Babadan, Sayung Lor, Sayung Kidul, Sayung Wetan, Sayung Kulon, Nglengkong, dan Ngepreh.
Desa Ngablaksari, sebagian wilayah juga terdampak. Total rumah yang terendam mencapai lebih dari 1.500 unit, dengan titik terdalam di RT 4 RW 6 Dukuh Ngepreh yang mencapai 1 meter.
Desa Loireng, sebanyak 996 rumah tergenang air dengan ketinggian 5-35 cm di dalam rumah dan 25-65 cm di jalan. Warga berharap pemerintah segera turun tangan untuk menangani banjir yang terus berulang ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: