Sepi Pengunjung, Pasar Tradisonal Ngemplak Solo Seolah Mati

Sepi Pengunjung, Pasar Tradisonal Ngemplak Solo Seolah Mati

pasar Ngemplak Solo sepi pengunjung, sejumlah pedagang lebih memilih menutup kiosnya-istimewa-

SOLO, diswayjateng.id - Kondisi Pasar Ngemplak, Solo sangat memprihatinkan. Meskipun terletak di pinggir jalan besar dan di kawasan masjid Syech Zayed, namun pasar tersebut nampak sepi tanpa pengunjung. Padahal masjid Syech Zayed yang berada tak jauh dari pasar tersebut selalu padat pengunjung baik dari dalam maupun puar kota. 

Suprapto, pedagang wedangan di pasar itu, mengaku penghasilannya anjlok drastis. Menurutnya, larangan berjualan di area depan pasar membuat pasar kehilangan daya tarik. 

"Dulu sehari bisa dapat Rp100 ribu, sekarang Rp30 ribu saja sudah syukur. Itu pun harus jualan sampai sore. saat bagian depan ramai, pengunjung pun tertarik masuk. Sekarang dilarang, jadinya pasar terlihat mati," keluhnya.

Tak hanya itu, Suprapto menyebut maraknya pedagang keliling sebagai ancaman besar. Ia berharap pemerintah segera turun tangan untuk menyelamatkan pasar. 

BACA JUGA:Ditinggal Tidur, Kandang Berisi Ribuan Ayam Ludes Terbakar

"Pembeli sekarang lebih suka yang praktis, pedagang asongan datang ke rumah. Kami di pasar kalah bersaing. Kami ini hanya ingin pasar hidup lagi, supaya bisa bertahan hidup," pintanya.

Pasar Ngemplak yang dulunya menjadi denyut ekonomi masyarakat kini terancam mati suri. Para pedagang berharap pemerintah segera mengambil langkah konkret untuk menghidupkan kembali pasar ini.

"Kami butuh solusi, bukan janji. Kalau pasar ini hidup lagi, kami bisa bertahan," tutup Suprapto dengan harap.

Sementara itu, Lurah Pasar Ngemplak, Andi Irwanto, mengakui pasar semakin kehilangan pengunjung. Dari 50 los pedagang, kini hanya tersisa 30 yang terisi.

BACA JUGA:466 Serdik Ikut Dikbakomsus, Dibuka Langsung Kalemdiklat Polri di Pusdik Binmas Semarang

"Banyak pedagang berhenti karena generasi penerus tidak melanjutkan usaha. Itu salah satu penyebab lapak-lapak kosong," jelasnya.

Upaya pemerintah mengubah Pasar Ngemplak menjadi pasar cenderamata untuk mendukung wisata Masjid Syech Zayed juga gagal total. Sosialisasi melalui spanduk dan banner di berbagai titik sudah dilakukan, tetapi tidak memberikan dampak signifikan.

"Awalnya ramai, tapi hanya bertahan lima bulan. Setelah itu kembali sepi," ungkap Andi. 

Sepinya pengunjung tak hanya memukul pedagang pasar, tetapi juga pelaku UMKM yang sempat mencoba peruntungan di sana. Banyak dari mereka akhirnya menyerah karena pendapatan tak mampu menutupi biaya operasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: