Talud Jalan PT IPU Longsor, Pondasi Warga Ngaliyan Semarang Jebol

Talud Jalan PT IPU Longsor, Pondasi Warga Ngaliyan Semarang Jebol

Sejumlah warga mengamati talud yang longsor di kampung Klapisan Rt7 Rw2, Ngaliyan, Kota Semarang, Senin 13 Januari 2025.--Wahyu Sulistiyawan

SEMARANG, diswayjateng.id - Talud sepanjang 100 meter penahan jalan PT Indo Perkasa Usahatama (IPU) mengalami longsor dan membuat pondasi milik warga Kampung Klapisan Rt 7 Rw2, Kelurahan Ngaliyan, Kecamatan Ngaliyan mengalami ambrol pada Minggu, 12 Januari 2025 sore.

Sebelumnya, talud milik PT IPU yang sering dilintasi truk kontainer ini mengalami longsor pada Kamis, 9 Januari 2025. Material longsor yang menutupi aliran air yang membuat debit air hujan meluap hingga ke talud milik warga Rt 2.

Ketua Rw2, Eko Waluyo menyampaikan, jebolnya talud milik warga ini terjadi pada 14.30 sore hari, karena hujan lebat membuat arus naik ke talud milik warga dan jebol.

"Karena aliran air terhalang material longsor dari talud PT IPU, sehingga air naik dan menggerus pondasi milik warga," jelasnya, Senin, 13 Januari 2025.

BACA JUGA: Longsor di Desa Tuwel Kabupaten Tegal, 2 Rumah Rusak

BACA JUGA: Tanah Longsor di Purworejo, Jebol Rumah Warga Satu Balita Tewas

Dari pantauan diswayjateng.id longsornya talud jalan setinggi kurang lebih 5 meter milik PT IPU ini menggerus bawah jalan beton cor sedalam hingga 2,5 meter.

Sedangkan talud milik warga yang mengalami ambrol sepanjang 150 meter dan hampir mengenai rumah milik Sutrisno yang dihuni 3 Kepala Keluarga itu.

Lokasi jebolnya talud ini berbatasan antara PT IPU dengan warga kampung Klapisan Ngaliyan.

Eko menjelaskan, ini longsor paling parah, sebelumnya pada 2024 sudah terjadi longsor, namun kecil dan tidak begitu dihiraukan sehingga terjadi longsor besar pada saat ini.

BACA JUGA:Jalan Gabugan-Sumberlawang Longsor, Akses Ekonomi Melemah

BACA JUGA:Tebing Longsor di Temanggung, Seorang Warga Meninggal Tertimbun Material

"Tahun lalu sudah longsor, tapi masih kecil dan sudah disampaikan, namun karena tidak begitu membahayakan sehingga diambaikan. Baru terjadi longsor besar pada saat ini," jelasnya.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: