Pemkab dan DPRD Kabupaten Pemalang Tidak Berdaya Atasi Sampah

Pemkab dan DPRD Kabupaten Pemalang Tidak Berdaya Atasi Sampah

MEMBAHAS - Rapat Gabungan Komisi A dan B DPRD Kabupaten Pemalang membahas masalah sampah.Foto: Agus Pratikno/diswayjateng.id--

PEMALANG, diswayjateng.id - Kabupaten Pemalang sedang dihadapkan pada kondisi darurat sampah. Banyak sampah yang akhir-akhir menumpuk di sejumlah tempat, rupanya membuat pemerintah daerah bersama DPRD Kabupaten Pemalang tidak berdaya untuk bisa membuka kembali TPA Pesalakan yang ditutup oleh warga. 

Hal itu terkuak dalam Rapat Gabungan Komisi A dan B DPRD Kabupaten Pemalang bersama warga dari Aliansi Masyarakat Peduli Lingkungan (Ampel) di Ruang Rapat Pimpinan Dewan, kemarin.

Rapat membahas masalah sampah yang dipimpin langsung oleh Ketua DPRD H Martono rupanya tidak menyentuh persoalan yang terjadi di TPA Pesalakan agar bisa dibuka kembali. Tapi lebih difokuskan mencari solusi dengan adanya lahan baru untuk tempat pembuangan sampah.

Ketidakberdayaan pemerintah daerah bersama DPRD Kabupaten Pemalang, terlihat dalam rapat pembahasan masalah sampah. Dimana pimpinan rapat meminta agar tidak menyentuh  TPA Pesalakan di Desa Pegongsoran. Namun agar lebih difokuskan dalam mencari solusinya.

BACA JUGA:Ampel Gelar Aksi Demo Tuntut Atasi Masalah Sampah di Kabupaten Pemalang

BACA JUGA:Anggota DPRD Kabupaten Pemalang Pertanyakan Masalah Sampah, Kenapa?

Meskipun pada kenyataannya kondisi Kabupaten Pemalang saat ini sedang  tidak baik-baik saja. Karena sedang dihadapkan pada persoalan yang sangat sulit untuk mengatasi masalah sampah.

Dalam rapat gabungan tersebut, justru lebih mencari posisi aman, mencarikan solusi. Yaitu dengan mencarikan lahan untuk tempat pembuangan sampah.

Terlebih setelah mendengarkan penjelasan dari Kepala Desa Pegongsoran Turitno bahwa TPA Pesalakan tidak diperbolehkan oleh warga untuk membuang sampah lagi.  Karena warga sudah kecewa dengan janji-janji manis yang tidak di penuhi.

Menurutnya warga di sekitar TPA Pesalakan sudah hampir 32 tahun hidup bersama bau yang tidak sedap, sementara apa yang telah dijanjikan oleh pemerintah daerah tidak dipenuhi.

Selain itu sejak diputuskan, TPA Pesalakan itu resmi ditutup, maka warga menjadi semakin kuat untuk mempertahankan agar TPA Pesalakan untuk ditutup secara permanen.

BACA JUGA:Inovasi Pengolahan Sampah di Tingkat Desa

BACA JUGA:Desa Susukan Kabupaten Pemalang akan Bangun Tempat Pengelolaan Sampah

Disamping itu, Kepala Desa Pegongsoran bersama perangkat desanya juga tidak mau kena resiko, lantaran telah diancam oleh warganya akan dibunuh dengan cara digorok, jika pemerintah desa mengijinkan TPA Pesalakan untuk  dibuka kembali sebagai tempat pembuangan sampah lagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: