Jokowi Tanggapi Kontroversi Lukisan Mirip Dirinya sebagai Kreativitas yang Harus Dihargai
Presiden RI Ke-7, Joko Widodo berkomentar mengenai lukisan mirip dirinya-istimewa-
SOLO, diswayjateng.id - Mantan Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi), memberikan tanggapan terkait lukisan menyerupai dirinya, karya Yos Suprapto, yang batal dipamerkan di Galeri Nasional.
Lukisan yang disebut menyerupai Jokowi itu, dianggap vulgar dan berbau politik, memicu perdebatan di kalangan publik.
Jokowi menegaskan tidak mempermasalahkan keberadaan lukisan tersebut. Menurutnya, karya seni adalah bentuk ekspresi kreativitas dan aspirasi politik yang patut dihargai.
“Saya baru dengar soal itu tadi siang dari Mas Syarif (ajudan). Menurut saya, itu adalah kreativitas seniman yang harus kita hormati. Kalau ada unsur aspirasi politik di dalamnya, itu juga bagian dari ekspresi yang perlu dihargai,” ujar Jokowi di kediamannya, Jumat, 27 Desember, malam, usai bertemu Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni.
BACA JUGA:Bermain di Balkon Rumah, Remaja 15 Tahun Meninggal Tersengat Listrik
Jokowi menilai tidak ada yang perlu dipermasalahkan dari karya seni seperti itu. Ia juga mengaku tidak mengetahui alasan di balik pembatalan pameran lukisan tersebut.
“Kalau lukisan itu dipamerkan, ya tidak apa-apa. Kita ini negara demokrasi, jadi saya kira tidak ada masalah. Saya juga tidak tahu alasan pastinya kenapa batal dipamerkan, tapi menurut saya, itu tetap bentuk kreativitas yang harus dihormati,” ungkapnya.
Jokowi mengaku sudah melihat lukisan tersebut dan menilai hasilnya biasa saja. Namun, ia kembali menegaskan bahwa karya seni, termasuk yang berisi kritik politik, merupakan bagian dari aspirasi yang wajar dalam sebuah demokrasi.
“Aspirasi politik harus dihargai. Mungkin ada pertimbangan lain yang membuat lukisan itu tidak dipamerkan, tapi saya tidak tahu. Intinya, saya melihat ini sebagai bentuk kreativitas yang perlu diapresiasi,” tambahnya.
BACA JUGA:DLH Kabupaten Tegal Terima Bantuan Bangunan Bank Sampah Induk
Lukisan karya Yos Suprapto menjadi perbincangan setelah batal dipamerkan di Galeri Nasional. Karya seni ini disebut mengandung kritik sosial dan politik yang tajam, memunculkan pro dan kontra di masyarakat.
Dengan tanggapan Jokowi yang menekankan penghormatan terhadap kreativitas seniman, publik diharapkan dapat lebih memahami pentingnya seni sebagai media ekspresi dalam kehidupan demokrasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: