Gereja Blenduk Belum Bisa Digunakan, Jamaah Jalani Ibadah Misa Natal di Cafe Boursuny
Wali Kota Semarang meninjau Misa Natal Jamaah GPIB Immnuel yang dipindahkan di Cafe Boursuny, Selasa, 24 Desember 2024. Pemindahan ibada Misa ini dikarenakan Gereja Blenduk belum selesai revitalisasi.--Wahyu Sulistiyawan
SEMARANG, diswayjateng.id - Suasana haru terlihat pada perayaan Natal 2024, dimana Jamaah belum bisa melakukah ibadah Misa Natal di GPIB Immnuel atau Gereja Blenduk, lantaran masih dalam tahan revitasisasi.
Pada perayaan Natal tahun ini, sebanyak 260 KK terpaksa melakukan ibadah Misa Natal di Borsumy Warehouse merupakan salah satu cafe di kawasan Kota Lama, Kota Semarang.
Dalam kunjungannya bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Semarang, Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu juga berpamitan kepada Jamaah gereja saat ibadah Misa Natal.
"Selamat Natal, ditakutkan nanti tidak bisa bertemu lagi, saya mohon pamit karena pada Februari 2025 nanti akan ada pelantikan pemimpin baru, yakni Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang terpilih. Saya mohon maaf apabila ada salah dalam komunikasi, ujar Mba Ita, sapaan Wali Kota Semarang, Selasa, 24 Desember 2024 malam.
Wali Kota Semarang meninjau Misa Natal Jamaah GPIB Immnuel yang dipindahkan di Cafe Boursuny, Selasa, 24 Desember 2024. Pemindahan ibada Misa ini dikarenakan Gereja Blenduk belum selesai revitalisasi.--Wahyu Sulistiyawan
BACA JUGA: 'Marilah Kita Pergi ke Betlehem' Menjadi Tema Natal 2024, Ajak Umat Kembali Peduli Sesama
BACA JUGA: Jelang Natal, BPI Beri Tambahan Modal untuk Usaha Eks-Pekerja Konstruksi PLTU Batang
Dalam sambutannya, Mba Ita meyampaikan, Kota Semarang menjadi Kota Toleransi ke lima di Indonesia.
"Dari 2022 kita masih menduduki kota toleransi ke 11, pada 2023 naik menjadi peringkat 7 dan sekarang masuk di peringkat 5, semoga tahun berikutnya masih bisa naik tingkat lagi" katanya.
Ia juga mengucapkan terimakasih kepada jemaah ibadah Misa Natal karena sabar menunggu gereja GPIB Immnuel direvitalisasi, dimana ini merupakan salah satu bangunan cagar budaya yang disuport oleh Kementerian Pekerjaan Umum.
"Kami ucapkan terimakasih, karena sudah sabar menunggu gereja GPIB Immnuel hingga selesai direvitalisasi, kami juga mengawal status Gereja Blenduk ini sebagai bangunan cagar budaya nasional,'' jelasnya.
Mba Ita menceritakan alasannya Gereja Blenduk dilakukan revitalisasi karena beberapa bagian dari struktur bangunan sudah termakan oleh rayap. Sehingga dengan adanya perbaikan ini akan menjadi cantik dan jadi ikon Kota Semarang.
"Kemarin waktu saya tinjau kesana atap sudah mulai terkena rayap, kami berkomunikasi dengan kementrian PUPR, sehingga menjadi cantik dan menjadi ikon Kota Semarang, dan nantinya bisa digunakan membawa berkah bagi masyarakat Kota Semarang," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: