Kenakan Pakaian Srikandi, Rumania dan Irawati Mengaku Kesulitan Jalan saat Ikut Kirab Merti Dusun Manggung

Kenakan Pakaian Srikandi, Rumania dan Irawati Mengaku Kesulitan Jalan saat Ikut Kirab Merti Dusun Manggung

Seorang wanita warga Rt 5 rw 10 Dusung Manggung, Desa Peron, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal mengenakan kebaya Srikandi saat kirab budaya merti dusun, Sabtu 7 Desember 2024.--Wahyu Sulistiyawan

Dari berita sebelumnya, kirab budaya Merti Dusun ini guna melestarikan tradisi dan budaya setempat setiap hari Sabtu Pon, bulan Jumadi Akhir dalam penanggalan Jawa. 

Tradisi ini merupakan agenda tahunan, dimana dalam dua tahun sekali terdapat tradisi sakral dengan mempertemukan Gong Kyai Jenggot yang merupakan benda keramat di tempat tersebut dengan Gong dari gamelan wayang kulit sebelum pertunjukan, dimana wayang kulit kali ini dibawakan oleh Dalang Ki Sigit Ariyanto dari Rembang.

Ketua panitia Merti Dusun Manggung, Parwoto menjelaskan, dalam Merti Dusun dengan penampilan wayang kulit yang diselenggarakan dua tahun sekali ini ada tradisi khusus yang sudah disepakati bersama oleh warga dan perangkat desa, dengan mempertemukan Gong Kyai Jenggot dengan gong yang dibawa oleh dalang.

Jadi ini ada tradisi khusus mempertemukan gong sakral kami, yakni gong Kyai Jenggot dengan gong dari dalang, setelah dipertemukan gong tersebut dipukul tiga kali dan diberi doa serta dimandikan air kembang sebelum dimulai pagelaran wayang kulit, jelasnya.

Parwoto menceritakan, jika ritual tersebut tidak dijalankan maka gamelan yang dibawa untuk pagelaran wayang kulit tidak bisa dibunyikan.

“Ini ceritanya kalau gong kyai Jenggot dan gong dari dalang tidak ditemukan dan ditabuh tiga kali maka gamelan untuk wayang kulit tidak bisa berbunyi, kalau saya belum pernah melihatnya, tapi tidak ada salahnya tradisi tersebut dilestarikan hingga sekarang,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: