Mengenal 8 Upacara Adat di Jawa Tengah

Mengenal 8 Upacara Adat di Jawa Tengah

Mengenal 8 Upacara Adat di Jawa Tengah-Tangkapan layar diswayjateng.id-

Di kalangan masyarakat yang masih memegang teguh adat, Upacara Tingkeban tidak hanya dilakukan pada usia kandungan tujuh bulan, tetapi juga memerlukan pemilihan hari baik untuk pelaksanaannya.

Banyak orang yang tetap melaksanakan Tingkeban meskipun tidak semua rangkaian upacara sesuai dengan tradisi yang ada. Dalam pelaksanaan yang sesuai dengan adat, upacara ini dimulai dengan siraman yang dilakukan oleh sang ibu, bertujuan untuk membersihkan diri secara lahir dan batin.

Proses selanjutnya cukup panjang, dan diakhiri dengan sang ibu mengenakan pakaian yang terbuat dari kain dengan tujuh motif berbeda, serta meminum jamu sorongan yang terbuat dari rempah-rempah seperti kunyit dan beras kencur.

8. Brobosan

Satu lagi tradisi dari Jawa Tengah yang berkaitan dengan kematian adalah Brobosan, yang berarti menerobos. Dalam upacara ini, seseorang akan berjalan tiga kali di bawah peti jenazah yang diangkat tinggi, dimulai dari sisi kanan, kemudian ke kiri, ke depan, dan kembali ke sisi kanan.

Tujuan dari upacara Brobosan adalah untuk memberikan penghormatan kepada almarhum serta leluhur yang telah mendahului. Selain itu, upacara ini juga bertujuan untuk mengurangi kesedihan yang dirasakan oleh keluarga yang ditinggalkan.

Masyarakat percaya bahwa umur panjang almarhum akan 'menular' kepada keluarganya. Oleh karena itu, upacara ini hanya dilaksanakan untuk orang yang meninggal di usia tua, dan tidak untuk jenazah anak-anak atau remaja.

Itulah beberapa upacara adat di Jawa Tengah yang perlu diketahui. Mempelajari upacara adat, termasuk yang berasal dari Jawa Tengah, merupakan salah satu cara untuk lebih memahami kebudayaan Indonesia. Beberapa upacara adat tersebut dapat disaksikan secara langsung ketika berada di Jawa Tengah. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: