Pilkada 2024, KPU Batang Gelar Simulasi Pemungutan dan Penghitungan Suara

Pilkada 2024, KPU Batang Gelar Simulasi Pemungutan dan Penghitungan Suara

KPU Batang gelar simulasi pemungutan dan penghitungan suara di Kecamatan Subah, Kabupaten Batang--IST/ Pemkab Batang for disway.jateng.id

BATANG, jateng.disway.id – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Batang mengadakan simulasi pemungutan suara dan penghitungan suara Pilkada 2024. 

Pengumpulan suara dan pemungutan suara berlangsung di Pendapa Kecamatan Subah dan mengambil lokasi di TPS 8 Desa Subah.

Simulasi pemungutan suara dan pemungutan suara dihadiri oleh sekitar 250 warga Desa Subah yang diundang secara langsung untuk berpartisipasi sebagai pemilih. 

Kordiv Teknis Penyelenggaraan Pemilu KPU Kabupaten Batang, Ida Susanti, mengungkapkan, pihaknya ingin melihat seberapa efektif pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara dalam Pilkada 2024.

BACA JUGA:  KPU Batang Mulai Sortir Surat Suara Pilkada 2024, Libatkan 305 Tenaga dari 15 Kecamatan

BACA JUGA:  Pascaricuh, Lokasi Debat Kedua Paslon Bupati dan Wakil Bupati Batang Dipindah KPU Batang

“Kami libatkan warga sebagai pemilih langsung, dan jika ada kekurangan, posisinya diisi oleh Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS),” ujar Ida Susanti. 

Dengan total pemilih 508 orang, simulasi pengumpulan dan penghitungan suara bertujuan untuk mengidentifikasi potensi kendala yang bisa muncul pada saat pemilihan sesungguhnya.

Dalam simulasi pemungutan dan penghitungan suara ini, KPU Kabupaten Batang tidak hanya mempertemukan aspek teknis pemungutan suara, tetapi juga memeriksa durasi waktu yang diperlukan setiap pemilih untuk melakukan pencoblosan.

Langkah ini dilakukan guna memprediksi estimasi waktu yang akan dihabiskan dalam proses pemungutan suara pada hari pemilihan.

BACA JUGA:  Aliansi Masyarakan Peduli Pilkada Datangi KPU Batang Pertanyakan Penggunaan Gelar Haji Salah Satu Paslon

BACA JUGA:  Bantah Ada Ijazah Palsu, KPU Batang Pastikan Verifikasi Langsung ke Sekolah Para Paslon

Ida menambahkan bahwa kendala yang dihadapi dalam simulasi pengumpulan dan penghitungan suara terutama terjadi pada awal pendaftaran. 

“Antrian warga cukup banyak, sehingga butuh waktu lebih untuk mencocokkan data mereka,” jelasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: