Sesuai Prinsip Kultural, Ikatan Santri Sarang Lakukan Deklarasi Dukung Edi-Eko
Ikatan Santri Sarang lakukan deklarasi dukungan Edi - Eko.-nungki disway-
DEMAK, jateng.disway.id - Sesuai dengan prinsip kultural untuk selalu solid pada arahan para Kyai, Ikatan Santri Sarang solid mendukung pasangan yang selaras dengan Gus Yasin, yakni pasangan Edi-Eko sebagai Bupati dan Wakil Bupati Demak peripde 2024-2029.
Dukungan tersebut dilaksanakan dalam bentuk silaturahmi dan deklarasi Dukungan untuk Edi-Eko di kediaman calon Bupati Demak tersebut di Sekretaris Jamaah Yasin (Jaringan Masyarakat Santri, Ahbab Gus Yasin) Kabupaten Demak, Hidayatullah, atau yang akrab disapa Gus Dayat.
"Kami dari awal ndereaken Gus Yasin, dan di wilayah ini, calon yang sejalan dengan Gus Yasin adalah Pak Edi," jelasnya.
Gus Dayat menambahkan, alasan memilih Edi Sayudi didasarkan pada prinsip kultural yang mereka pegang, yaitu mengikuti arahan dari para Kyai sehingga sesuai dengan arahan tersbeut pihaknya solid mendukung Edi-Eko.
BACA JUGA: Gus Yasin akan Dorong Sarana Prasarana Sekolah Swasta dan Negeri
"Kami tidak punya pilihan sendiri, melainkan ikut dawuh kiai. Kami solid mendukung Edi-Eko, dan insyaallah akan berjuang bersama-sama hingga kemenangan," tegasnya.
Sementara itu, Edi Sayudi yang merupakan calon Bupati nomor urut satu, mengungkapkan rasa syukurnya atas dukungan tersebut.
"Silaturahmi ini adalah bagian dari konsolidasi pemenangan. Saya sangat bersyukur atas dukungan dari santri Sarang, semoga semua yang hadir diberikan keberkahan dan harapan yang diinginkan dapat terwujud," ujarnya.
Edi juga menyampaikan rencana visi-misinya dalam membangun Kabupaten Demak. Salah satu fokusnya adalah memperbaiki infrastruktur serta menciptakan terminal terpadu yang akan menjadi pusat wisata dan UMKM.
BACA JUGA: Ancaman Hoaks Picu Gesekan Jelang Pilkada, Kapolres Jepara Rangkul Ulama dan Santri Bersinergi
BACA JUGA: Sekda Kabupaten Tegal Ajak Santri Lawan Kebodohan dan Ketertinggalan
Selain itu, dia juga menyoroti pentingnya kesejahteraan para guru TPQ, Madin, dan lembaga pendidikan agama lainnya di Demak, yang selama ini belum mendapat perhatian layak dari pemerintah.
"Guru Madin dan TPQ hanya dihargai 100 ribu rupiah, padahal peran mereka sangat besar dalam mendidik akhlak dan tanggung jawab generasi muda. Kami akan memperjuangkan intensif yang lebih layak bagi mereka," tegas Edi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: