Awal Musim Penghujan Diprediksi Bulan November

Awal Musim Penghujan Diprediksi Bulan November

MENYAMPAIKAN - Kalak BPBD Pemalang menyampaikan prediksi awal musim hujan pada bulan November.Foto:M Ridwan/jateng.disway.id--

PEMALANG, jateng.disway.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pemalang ungkapkan dari perhitungan prediksi BMKG wilayah Pemalang. Akan mulai musim penghujan pada awal November. Untuk itu, pihaknya mengimbau masyarakat agar waspada dan membersihkan saluran air agar meminimalkan banjir.

Wilayah yang diprediksi akan mengalami banjir saat musim penghujan yaitu wilayah perkotaan Kabupaten Pemalang di Kecamatan Pemalang, dan Taman. Serta sebagian Kecamatan Comal dan Ulujami yang menjadi langganan banjir saat musim penghujan.

Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Pemalang Andri Adi menuturkan, sebagian besar wilayah Kabupaten Pemalang terutama di sisi selatan saat ini sudah mengalami musim hujan, walaupun masih belum merata.

Khusus untuk di bagian utara dan timur, pihaknya mengatakan baru akan terjadi hujan di awal November nanti, untuk itu normalisasi saluran air di lingkungan sekitar harus segera dilakukan agar aliran air hujan nantinya tidak tersendat dan menjadi banjir.

BACA JUGA:BPBD Kabupaten Pemalang Latihan dan Sosialisasi Bencana Alam

BACA JUGA:BPBD Kabupaten Pemalang Simulasi Bencana Gunung Slamet

“Kami sudah imbau untuk masyarakat agar mulai membersihkan saluran air di awal musim ini, karena prediksi musim penghujan mulai terjadi di November awal hingga Januari nanti,” jelasnya.

Dari data yang adam pada Januari 2024, masyarakat di salah satu kecamatan yang menjadi langganan banjir, yaitu Kecamatan Comal harus bergotong-royong membersihkan saluran air. Karena, kata Andri, jika intensitas air hujan bertambah maka dipastikan kejadian serupa di kemarin dapat kembali terjadi.

"Langkah ini juga diharapkan bisa disinergikan dengan DPUPR dan Disperkim untuk membersihkan aliran air sungai di perkotaan," jelas Andri.

Lebih lanjut ia menyampaikan, sebagai penanganan pihaknya telah memiliki beberapa pompa air yang bisa digunakan untuk menyedot genangan air khususnya di perkotaan. Selain itu, diharapkan warga juga bersiaga dengan potensi bencana angin kencang yang dapat terjadi sewaktu-waktu di musim hujan.

“Pompa kita ada, tapi itu solusi terakhir jika terjadi genangan yang tak kunjung surut. Selain banjir, masyarakat juga harus tanggap dan bersiaga adanya potensi bencana angin kencang, beberapa pohon dapat roboh pada saat hujan turun,” tukasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: